Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban Umi Kulsum menutup acara Pelatihan Pembelajaran Mendalam & Kurikulum Berbasis Cinta yang dilaksanakan di Aula PLHUT, Senin (8/9/2025) sekaligus memberikan materi Kebijakan Kementerian Agama dan Moderasi Beragama. Acara ini diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Pengawas Madrasah. Menurutnya, yang terpenting setelah kegiatan ini adalah outputnya. “Hal penting yang menjadi kunci dari kegiatan ini adalah perubahan setelah diterapkan di madrasah, Pengawas Madrasah harus terus mengawal dan memantau,” ujarnya.
Tiga hal mendasar dalam kurikulum cinta adalah cinta kepada Tuhan, cinta kepada diri dan sesama, dan cinta kepada ilmu pengetahuan serta lingkungan, yang semuanya bertujuan membentuk manusia yang berempati, toleran, dan bertanggung jawab serta menjaga keseimbangan spiritual dan ekologis.
Konsep ini menekankan bahwa cinta bukan sekadar emosi, tetapi nilai transformatif yang mengintegrasikan pendidikan spiritual, emosional, dan sosial dalam proses belajar. Umi Kulsum juga meminta untuk menekankan semua anak bisa mengetahui sejarah tentang Rasulullah. “Tanamkan sedikit demi sedikit pelajaran agama sehingga bisa menciptakan anak yang berkarakter dan berakhlak,” imbuhnya.
Ketua Pokjawas Madrasah Kabupaten Tuban Muhajir menyampaikan, acara ini telah berlangsung selama beberapa hari, mulai tanggal 21 Agustus sd 3 September 2025, dengan rincian hari pertama mendapatkan teori, hari kedua sampai tanggal 2 September mengimplementasikan di madrasah binaan dan hari ini melakukan pelaporan. Ia bersyukur, madrasah menyambut positif kegiatan ini.
Salah seorang Pengawas Madrasah A. Munif menyampaikan materi kurikulum dan kesiswaan hasil pelatihan beberapa waktu lalu di Surabaya, Ulfa Hayati Muzayanah yang juga sebagai narasumber menyampaikan OJL (On The Job Learning), yang berarti pembelajaran di tempat kerja. Pelaporan juga disampaikan oleh Pengawas Madrasah per jenjang.
Untuk MA disampaikan Pengawas Madrasah Suwarno,
MTs oleh Pengawas Madrasah Hadi Irhamni, MI oleh Pengawas Madrasah Ahmad Basyar dan jenjang RA oleh Pengawas RA Mulyadi.
KBC (Kurikulum Berbasis Cinta) memiliki tujuan, melahirkan insan humanis, nasionalis, naturalis, toleran, di mana madrasah/rumah/masyarakat bergerak bersama (tri pusat pendidikan). Acara ini bukan hanya ungkapan retoris, melainkan mencerminkan transformasi hakiki yang dituntut dari dunia pendidikan Islam saat ini, yakni mencetak insan ilmuwan yang berpikir mendalam, sekaligus bertumbuh sebagai insan berkarakter penuh empati dan cinta. (Lai)
Editor: Laidia Maryati