Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) bekerja sama dengan KKRA (Kelompok Kerja Kepala RA) KKGRA (Kelompok Kerja Guru RA) Kecamatan Rengel dan Grabagan melaksanakan giat Santunan Anak Yatim Piatu. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kepedulian sosial para pendidik RA terhadap 14 anak yatim piatu yang membutuhkan dukungan moral dan materi.
Kegiatan diawali dengan doa bersama dan penyerahan santunan, dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua IGRA, Siti Umi Farida. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa menyantuni anak yatim merupakan kewajiban umat Islam, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa orang yang menyantuni anak yatim akan dekat dengan Nabi di surga.
Suasana haru dan hangat menyelimuti acara. Anak-anak yatim tampak gembira dan para guru merasa bersyukur bisa berbagi. Kegiatan ini diharapkan menjadi rutinitas tahunan yang memberi dampak positif bagi semua pihak dan menjadi inspirasi kebaikan di lingkungan sekitar.
Pengawas RA, Muawanah, memberikan apresiasi kepada para guru RA atas semangat berbagi meski dengan keterbatasan. “Alhamdulillah kemarin KKG RA dan KkRA kecamatan Rengel dan Grabagan telah melaksanakan santunan yatim piatu, semoga bisa memberikan manfaat,” ujarnya kepada Pranata Humas Kemenag Tuban, Laidia Maryati, Kamis (31/7/2025). Santunan disalurkan dalam bentuk uang tunai dan bingkisan hasil donasi dari para guru RA dan para dermawan yang turut berkontribusi.
Ia juga menyampaikan pentingnya guru RA memahami dan menerapkan Kurikulum Berbasis Cinta, yang kini dikenal sebagai Panca Cinta yakni cinta Allah dan Rasul, cinta ilmu, cinta lingkungan, cinta sesama, dan cinta tanah air. Kurikulum Cinta, atau Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), adalah sebuah konsep pendidikan yang digagas oleh Kementerian Agama RI yang menekankan pentingnya nilai-nilai cinta, kasih sayang, toleransi, dan kedamaian dalam proses pembelajaran, serta berfokus pada membangun karakter peserta didik yang berakhlak mulia, peduli lingkungan, dan cinta tanah air. (Humas IGRA/Lai)