
Kab. Tuban(Humas)–Kabupaten Tuban memasuki babak baru dalam peningkatan kualitas pendidikan dasar setelah resmi menjadi mitra Program INOVASI mulai tahun 2025. Komitmen ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Pelatihan Formative Assessment Literasi untuk Guru, Kepala, dan Pengawas Madrasah, yang digelar di Aula PLHUT Tuban pada Selasa (25/11/2025). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Inovasi Jatim dan diikuti oleh 60 peserta dari berbagai jenjang satuan kerja Kementerian Agama.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Umi Kulsum. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada tim fasilitator atas kepercayaan memilih Tuban sebagai lokasi penguatan kompetensi guru madrasah.
“Terima kasih kepada tim INOVASI yang telah menjadikan Kabupaten Tuban sebagai mitra dan sasaran kegiatan ini. Harapan kami, pelatihan ini mampu melahirkan guru-guru hebat dan berkualitas, yang pada akhirnya menghasilkan siswa-siswa yang unggul. Ilmu itu mahal harganya, maka setiap kesempatan seperti ini harus diikuti dengan antusias,” ujarnya.
Umi Kulsum juga menekankan pentingnya penerapan metode dan strategi pembelajaran yang selaras dengan implementasi kurikulum yang lebih mendalam. Menurutnya, kemampuan membaca yang baik, disertai kemampuan merenung, memahami, dan memecahkan masalah merupakan fondasi untuk membentuk generasi unggul di masa depan.
Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi momentum khusus bagi para pendidik karena bertepatan dengan momen Hari Guru. “Ini hadiah untuk para guru. Semoga ilmu yang diperoleh dapat dipraktikkan dan membawa dampak nyata bagi madrasah,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu peserta, Abdul Munif menjelaskan, pelatihan ini diikuti oleh 60 peserta dengan rincian: 4 orang dari Kemenag, 14 pengawas madrasah, 21 kepala MI, dan 21 guru kelas awal.
Selama kurang lebih 7,5 jam (450 menit), peserta mengikuti rangkaian materi yang mencakup growth mindset, literasi dasar, diagnosis asesmen, hingga simulasi asesmen kemampuan membaca. Pelatihan ditutup dengan penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang menjadi bekal peserta untuk mengimplementasikan praktik asesmen formatif di satuan pendidikan masing-masing. Materi demi materi disampaikan dengan sangat baik oleh para fasilitator yakni Cahyadi Widi Wahyono dan Muri dua orang tokoh pendidikan dari Jawa Timur.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan peningkatan kualitas pembelajaran literasi di madrasah, khususnya kelas awal dapat berjalan lebih terarah dan berkelanjutan seiring komitmen Tuban sebagai mitra INOVASI dalam penguatan pendidikan dasar. (Lai)
Editor: Laidia Maryati