
Kab. Tuban (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Umi Kulsum, bersama jajaran pimpinan, tim Zona Integritas (ZI) satker induk serta satker madrasah mengikuti kegiatan Bimbingan Karier dan Mental Spiritual (Binkarsital), Apresiasi Pegawai Disiplin, dan Submit Serentak PMPZI 2025 yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini diikuti secara daring dari Aula Kemenag Tuban, Senin (29/12/2025).
Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Syaikhul Hadi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh tim ZI Kemenag se-Jawa Timur atas kerja sama dan dedikasi dalam mewujudkan Kementerian Agama yang berintegritas.
Namun demikian, Syaikhul Hadi juga menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi dalam pembangunan Zona Integritas. Di antaranya adalah sulitnya menyamakan persepsi terkait pentingnya ZI serta cara pelaksanaannya secara efektif. Selain itu, masih adanya isu maladministrasi pada beberapa aspek layanan menunjukkan perlunya pembenahan tata kelola birokrasi secara berkelanjutan.
“Pembangunan ZI membutuhkan komitmen yang kuat dan terkoordinasi dari pimpinan hingga seluruh jajaran. Jangan menjadi ASN yang mencela kementeriannya sendiri, dan jangan pula menjadi ASN yang berkepribadian ganda. Mari terus membangun sistem ZI ini dan melaksanakan ZI di masing-masing instansi, serta submit PMPZI secara bersama-sama,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Ahmad Sruji Bahtiar, dalam arahannya menekankan pentingnya perubahan mindset aparatur agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan. Ia mengingatkan agar ASN tidak merasa nyaman dengan kondisi saat ini tanpa memberikan kontribusi nyata.
“Kita patut bersyukur karena capaian layanan kita sudah baik dengan nilai sekitar 95. Namun, hal ini tetap harus disertai refleksi atas kinerja selama satu tahun terakhir. Tahun 2026 harus lebih baik dari 2025. Jangan menyamakan hari ini dengan kemarin, karena itu berarti kita merugi,” tegasnya.
Ia menjelaskan, konsep Zona Integritas menuntut adanya perbaikan berkelanjutan, di mana hari ini harus lebih baik dari kemarin melalui refleksi, evaluasi atas prestasi dan kegagalan. Ahmad Sruji Bahtiar juga mengingatkan tiga tugas utama Kanwil Kemenag, yakni membangun kehidupan keagamaan, menyelenggarakan pendidikan sebaik-baiknya, serta menata tata kelola dan birokrasi yang baik.
Refleksi, lanjutnya, digunakan untuk menganalisis capaian tahun 2025 sekaligus menentukan perbaikan, peluang, tantangan, dan kekuatan untuk tahun 2026. Keberhasilan tidak lahir dari mimpi semata, melainkan dari proses, sistem, kontrol, dan evaluasi yang berkelanjutan. ZI pun dituntut bukan hanya sebagai pemenuhan administrasi, tetapi sebagai upaya membangun mindset dan budaya kerja yang baik.
“Tahun 2026 harus menjadi momentum muhasabah dan introspeksi diri agar kita menjadi pribadi dan aparatur yang lebih baik, baik di hadapan masyarakat maupun di hadapan Allah SWT,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur juga memberikan penghargaan kepada lima orang Duta Pelayanan Publik Prima serta Apresiasi Pegawai Disiplin yang diserahkan langsung oleh Ahmad Sruji Bahtiar.
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Nomor 1726/Kw.13.01/OT.01/12/2025 tertanggal 9 Desember 2025 yang ditujukan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. (Lai)
Editor: Laidia Maryati