Kab.Tuban(Humas)–Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Umi Kulsum, menghadiri Rapat Koordinasi Kerukunan Umat Beragama Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat sinergi lintas sektoral guna menjaga stabilitas dan keharmonisan kehidupan beragama di tengah masyarakat. Rapat koordinasi tersebut diikuti oleh unsur Kementerian Agama, Kesbangpol, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kabupaten/kota se-Jawa Timur, dengan tujuan memperkuat sinergi dalam menjaga dan merawat kerukunan antar umat beragama.
Dalam sambutannya, Kepala Kesbangpol Provinsi Jawa TTimur Eddy Supriyanto menyampaikan sejumlah poin penting, di antaranya terkait penurunan hibah FKUB tahun depan, serta maraknya kasus anarkis yang melibatkan anak-anak di delapan kabupaten. Kondisi ini dinilai sangat memprihatinkan dan perlu menjadi perhatian bersama. Kementerian Agama diharapkan dapat mengambil peran strategis melalui para penyuluh agama untuk hadir langsung di tengah masyarakat.
Selain itu, musibah ambruknya Pondok Pesantren Al Khozini di Buduran, Sidoarjo, juga menjadi perhatian bersama, sekaligus evaluasi terhadap kelayakan bangunan pondok pesantren tradisional agar sesuai dengan standar keamanan konstruksi.
Rakor turut membahas program Harmoni Award 2025, yang merupakan implementasi dari Permendagri Nomor 8 dan 9 Tahun 2006 tentang Pedoman FKUB. Tahun 2025 mendatang, Kementerian Agama Pusat akan memberikan 18 penghargaan kepada daerah yang dinilai peduli terhadap kerukunan umat beragama.
Hadir sebagai narasumber, antara lain Ketua Tim Kerukunan Umat Beragama Kanwil Kemenag Jatim Maimun serta perwakilan dari unsur Konghucu. Para pemateri menegaskan pentingnya peran daerah dalam menjaga harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kemenag Tuban Umi Kulsum menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan tokoh agama dalam merawat nilai-nilai toleransi dan moderasi beragama di masyarakat.
“Kementerian Agama sangat mendukung langkah-langkah strategis yang diambil Bakesbangpol dalam memperkuat kerukunan umat beragama. Kerukunan adalah fondasi utama untuk menjaga persatuan bangsa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Umi juga menegaskan bahwa pihaknya terus mendorong program penguatan moderasi beragama di Kabupaten Tuban melalui berbagai kegiatan lintas agama, pendidikan, serta pembinaan kepada tokoh agama dan ormas keagamaan. Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi ajang untuk memperkuat komitmen semua pihak dalam menciptakan suasana kehidupan beragama yang harmonis, aman, dan damai di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Tuban. Selain itu juga untuk sarana menjalin komitmen yang lebih kokoh dalam merawat kerukunan umat beragama sebagai fondasi penting pembangunan bangsa. (Lai)
Editor: Laidia Maryati