Bangilan Humas)–Pemerintah Kecamatan Bangilan terus menggalang komitmen bersama lintas sektoral dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan Rembuk Stunting Desa yang digelar di 14 desa se-Kecamatan Bangilan sejak 21 Juli hingga 9 September 2025.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Puskesmas Bangilan, Penyuluh KB (PLKB), Pendamping Lokal Desa, hingga Kantor Urusan Agama (KUA) Bangilan. Kolaborasi ini difasilitasi langsung oleh tim dari Pemerintah Kecamatan Bangilan sebagai langkah konkret membangun sinergi untuk mewujudkan generasi sehat dan berkualitas.
KUA Bangilan melalui Penyuluh Agama Islam turut hadir dengan menekankan peran strategis lembaga keagamaan dalam pencegahan stunting. Salah satu program unggulan yang diperkenalkan adalah Safari Sakinah yang menyasar sekolah-sekolah tingkat SMP dan SMA di Kecamatan Bangilan. Program ini fokus pada edukasi bahaya pernikahan usia dini sebagai salah satu faktor risiko lahirnya generasi stunting.
Dalam kesempatan tersebut, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Bangilan, Mila, juga menegaskan bahwa isu stunting memiliki relevansi kuat dengan ajaran Islam. Ia mengutip firman Allah dalam QS. An-Nisa ayat 9 yang mengingatkan agar umat Islam tidak meninggalkan generasi yang lemah.
“Melalui dalil tersebut, penting bagi kita umat Islam untuk mencegah stunting agar tidak meninggalkan generasi Islam yang lemah,” terang Mila kepada Pranata Humas Kemenag Tuban, Laidia Maryati, Rabu (10/9/2025).
Rangkaian kegiatan Rembuk Stunting Desa ini dimulai di Desa Weden pada 21 Juli 2025 dan berakhir di Desa Kedungharjo pada Selasa, 9 September 2025. Dengan adanya sinergi lintas sektor, diharapkan langkah nyata dalam penurunan stunting di Kecamatan Bangilan dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan. (NK)
Editor : Laidia Maryati