BimasIslam(Humas)–Sebagai upaya memperkuat pemahaman dan implementasi Moderasi Beragama di tengah masyarakat, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban melalui Seksi Bimas Islam menggelar Event Implementasi Berbasis Lokasi Kampung Moderasi Beragama (KMB). Kegiatan ini berlangsung di hotel Mahkota, Kamis (26/6/2025).
Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tuban Umi Kulsum dalam sambutannya mengatakan moderasi beragama sangat penting. “Diantaranya untuk mencegah konflik dan kekerasan, membangun kerukunan, menjaga persatuan bangsa, meningkatkan pemahaman agama yang benar dan menciptakan masyarakat yang inklusif,” ujarnya.
Ia menambahkan, moderasi beragama bukan berarti melemahkan ajaran agama tertentu, tetapi justru memperkuat pemahaman dan pengamalan agama yang benar, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. “Penyuluh harus faham dan bisa mendeteksi secara dini konflik sosial di daerahnya, untuk membangun kerja sama di tengah perbedaan,” imbuhnya.
Sebagai narasumber pertama acara ini adalah Pimpinan Gereja GPPS AGAPE Semanding pendeta Yafet Geta yang menyampaikan implementasi lokasi kampung moderasi beragama. Hal ini meliputi beberapa hal. “Pertama prinsip-prinsip kampung moderasi beragama, strategi implementasi, peran penyuluh agama dan manfaat implementasi,” paparnya.
Narasumber kedua tentang wawasan moderasi beragama bagi penyuluh agama di Kabupaten Tuban oleh Sekretaris FKUB Kabupaten Tuban, M. Amenan. Pondasi kerukunan di kabupaten Tuban adalah prasasti kalpataru sekitar tahun 1445-1525, hasil ujibkarbon 14/c14 dan pelabuhan Kambang Putih Tuban. “Kemudian masjid agung Tuban yang dibangun sekitar abad ke15, kemudian klenteng Kwan Sing Bio sekitar tahun 1868 Masehi dan Gereja Paroki Santo Petrus tahun 1942,” terangnya.
Kepala KUA Kecamatan Jenu Akhmat Iswoyo selalu panitia mewakili Kasi Bimas Islam menjelaslan, kegiatan ini diikuti oleh Forkopimca Jenu, lintas sektor dari puskesmas, PLKB, ormas keagamaan dari NU, Muhammadyah, Muslimat, Ansor, Fatayat, Aisyiah, Penyuluh Agama Islam Fungsional dan perwakilan penyuluh PPPK tiap kecamatan dua orang,
“Dua lokasi kampung moderasi beragama di kabupaten Tuban yaitu kecamatan Jenu dan kecamatan Tuban, sebagai piloting Kementerian Agama untuk mewujudkan masyarakat yang maslahat, antar dan intern umat beragama, semoga informasi yang didapatkan pada giat ini bermanfaat,” harapnya.
Ditemui secara terpisah, Kasi Bimas Islam Mashari, sebagai leading sektor giat ini mengatakan penyuluh agama adalah garda terdepan dalam menyampaikan pesan-pesan moderasi beragama kepada masyarakat. Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Kementerian Agama Kabupaten Tuban dalam mendukung program prioritas nasional, terutama yang tercantum dalam Asta Cita pertama dan kedelapan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, ia berharap para penyuluh mampu menjadi agen perubahan yang tidak hanya memahami secara konseptual, tetapi juga mampu mengaplikasikan nilai-nilai moderasi beragama dalam setiap lini pembinaan umat. Kampung Moderasi Beragama diharapkan menjadi model nyata kehidupan sosial yang inklusif, harmonis, dan berkeadaban. (Lai)
Editor: Laidia Maryati