Kab. Tuban(Humas)–Puluhan ASN Kementerian Agama Kabupaten Tuban pada satker induk memperingati Hari Pendidikan Nasional dengan menggelar upacara di halaman kantor, Jumat (2/5/2025). Bertindak sebagai pembina upacara adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban Umi Kulsum yang membacakan sambutan Menteri Pendidikan.
Usai membacakan sambutan, Umi Kulsum mengucapkan terimakasih kepada seluruh petugas dan peserta upacara. “Walaupun mendadak dan tanpa persiapan, alhamdulillah upacara berjalan sukses dan lancar, ayo yang kurang baik kita perbaiki, yang sudah baik kita tingkatkan, tanpa disiplin, kecakapan dan kekompakan bersama, kita akan tetap seperti itu,” ujarnya.
Pelaksanaan upacara ini berdasarkan SE Sekjen Kemenag RI No 18 tahun 2025. Tampak seluruh ASN memakai baju batik sebagaimana yang termaktub dalam edaran sekjen tersebut. Giat ini mengambil tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua” yang mencerminkan harapan agar seluruh elemen masyarakat, tanpa terkecuali, ikut berkontribusi dalam menciptakan pendidikan yang adil, inklusif dan berkualitas di seluruh pelosok negeri.
Mengenai logo Hardiknas 2025, menggambarkan tiga sosok manusia berwarna merah, biru, dan abu-abu yang bergerak dinamis ke atas yang melambangkan keberagaman, kolaborasi, dan semangat kebersamaan dalam dunia pendidikan Indonesia. Warna-warna cerah yang digunakan merepresentasikan semangat, kreativitas, energi positif, dan inklusivitas dalam proses pendidikan.
Sementara itu, tulisan ‘HARDIKNAS 2025’ dengan font tebal berwarna hitam mempertegas komitmen dan fokus bangsa untuk membangun pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan. Secara keseluruhan, logo ini menyampaikan pesan bahwa pendidikan adalah usaha kolektif dan penuh semangat untuk bersama-sama menggapai kemajuan bangsa.
Penetapan Hari Pendidikan Nasional dilatarbelakangi oleh sosok yang memiliki jasa luar biasa di dunia pendidikan kita, Ki Hadjar Dewantara yang lahir pada tanggal 2 Mei 1889. Dalam sambutan singkatnya Kepala Kantor membacakan sambutan Menteri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Ki Hadjar Dewantara memiliki semboyan yang sangat terkenal dari dulu hingga sekarang. Semboyan itu adalah “Tut wuri handayani, Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso”. Pada kabinet pertama Republik Indonesia, Ki Hadjar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pengajaran Indonesia pertama. Pada tahun 1957 ia mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari universitas tertua Indonesia, Universitas Gadjah Mada.
Atas jasa-jasanya dalam merintis pendidikan umum, ia dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahirannya dijadikan Hari Pendidikan Nasional (Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959). Ia meninggal dunia di Yogyakarta tanggal 26 April 1959 dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata. (Lai)
Editor: Laidia Maryati