Mengingat Rasulullah SAW adalah salah satu cara untuk khusyuk melakukan ibadah salat. Hal itu disampaikan oleh Kasi Pendidikan Agama Islam (Pais) Imam Syafi’i saat menyampaikan kultum (kuliah tujuh menit) di Musala Al Ikhlas Kemenag Tuban, Rabu (5/3/2025).

Dihadapan puluhan ASN Imam menyampaikan salat khusyuk adalah salat yang dikerjakan dengan ketenangan hati, ketundukan, dan rasa takut kepada Allah SWT. Khusyuk merupakan inti salat dan perkara terpenting dalam salat. “Salat khusyuk itu berat, khusyuk itu di dalam hati, karena semua tidak tahu wujud Allah itu bagaimana karena tidak punya perbandingan yang menyerupai Allah, maka salah satu caranya supaya mudah atau sampai kepada Allah dengan mengingat yang mengabarkan langsung adanya Allah, yakni Rasulullah SAW,” ulasnya.

Mengapa? Karena Rasulullah Muhammad SAW yang selalu sambung dengan Allah yang selalu bersama Allah. “Kita hadirkan Rasul di hati kita, baru kita akan bisa menyambung denga Allah, ruh Rasulullah ada di ka’bah, jasadnya di masjid Nabawi, maka ketika shalat fokuskan seluruh ingatan kita, hati kita seakan akan kita berada disana” imbuhnya.
“Dan jadikanlah sebagian dari maqom. Ibrahim sebagai tempat shalat”, demikian juga ada pertanyaan mengapa manusia diwajibkan haji seumur hidup meskipun sekali, mengapa kita kalau shalat wajib menghadap ka’bah? Bisa jadi renungan bagi kita, ada apa di baitullah itu.

Dalam shalat yang ingatan kita selalu di baitullah insyaallah akan lebih aman dan terjaga dari bisikan, godaan setan yang biasa menggangu kita, sesuai penjelasan Al-Quran “Barang siapa masuk ke masjidil haram maka dia akan aman” (Lai)

Editor: Laidia Maryati