Kecamatan Jenu menelurkan program bertajuk Jamu Sehat Catin (Jenu Maju dan Sehat untuk Calon Pengantin). Program ini merupakan inovasi yang dibangun atas kolaborasi Puskesmas, KUA, dan Penyuluh KB Kecamatan Jenu dan berhasil masuk nominasi 10 besar Lomba Inovasi Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tuban yang dilaksanakan beberapa waktu lalu di aula Puskesmas Jenu.
Tim Penilai lomba terdiri dari perwakilan Bapeda, Dinkes P2KB, Dinas Pendidikan, Diskominfo, dan media melakukan verifikasi dan validasi lapangan di Puskesmas Jenu terhadap Kepala Puskesmas Jenu, dr. Dede Kurniawati, M. Kes. Ia menyampaikan paparan tentang inovasi JAMU SEHAT CATIN dimulai dari latar belakang inovasi, tahapan, rancang bangun/desain inovasi, tujuan, manfaat, hasil, dampak, kebaruan dan keunikan serta anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan inovasi.
Ia menyampaikan selain efektif dan efisien, output dari inovasi JAMU SEHAT CATIN ini juga sangat menggembirakan karena terjadi penurunan Catin berisiko tinggi sebesar 77% dan bumil berisiko tinggi sebesar 53,5%.
Disamping itu dokter yang baru saja menyabet gelar Nakes Teladan Nasional ini menjelaskan, sesuai dengan roadmap yang telah dibuat, inovasi ini bahkan telah berkembang pada sasaran ibu hamil yang diberi nama KUA SAMIL (KUA Sapa Ibu Hamil).
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Puskesmas, Kepala KUA, Penyuluh KB, Bidan Desa, Tim Pendamping Keluarga serta Tim Penilai dari Tuban. Akhmat Iswoyo, Kepala KUA Kecamatan Jenu memberikan penguatan pada forum tersebut dengan memaparkan sekilas pandang sejarah munculnya tagline “JAMU SEHAT CATIN”. “Alhamdulillah penilaian dilaksanakan Selasa tanggal 24 September kemarin dan berjalan sukses,” ujarnya.
Ia melanjutkan JAMU SEHAT CATIN ini adalah bangunan sistem pelayanan yang bertujuan meningkatkan pelayanan sekaligus sebagai sarana edukasi kepada masyarakat khususnya calon pengantin.
“Kita ini membangun sistem, sehingga dengan adanya JAMU SEHAT CATIN yang sudah dikenal oleh masyarakat Jenu ini diharapkan ke depan siapapun pemegang kebijakan di lintas sektor kecamatan ini tetap bisa meneruskan yang sudah ada, karena sistem yang kita bangun, tentu hasilnya tidak bisa kita lihat dalam waktu dekat, akan tetapi indikator dan outputnya bisa kita ketahui,” jelasnya kepada Pranata Humas Kemenag Tuban, Kamis (26/9/2024).
Pria 3 anak ini berharap inovasi ini mampu memberi manfaat nyata dalam kepada masyarakat khususnya para calon pengantin agar mendapat pelayanan terbaik, efektif efisien serta dalam rangka membekali calon pengantin dalam membangun keluarga yang sehat dan memiliki pondasi yang kokoh menuju keluarga yang bahagia, harmonis dalam bingkai sakinah mawaddah wa rohmah untuk menyiapkan generasi yang berkualitas.
Ditemui terpisah, Syamsul Huda Koordinator PLKB mengatakan, program inovasi ini adalah satu-satunya yang ada di kabupaten Tuban di mana menggabungkan kegiatan dari tiga unsur lintas sektor yang sama-sama berkontribusi memberikan edukasi kepada calon pengantin. Menurutnya, setiap melakukan bimbingan perkawinan (BIMWIN) kepada calon pengantin selalu melibatkan tiga komponen ini. Puskesmas memberikan materi Kesehatan Reproduksi, BKKBN melalui Penyuluh KB memberikan materi Menjadi Orangtua Hebat untuk Menyiapkan Generasi Berkualitas Bebas Stunting, dan KUA memberikan materi Membangun Keluarga yang Kokoh untuk Menyiapkan Keluarga Sakinah. (Isw/lai)
Editor: Laidia Maryati