BimasIslam(Humas)–Tingginya penggunaan Karnopen di Kabupaten Tuban membuat BNN (Badan Narkotika Nasional) menggandeng Kementerian Agama dalam satu acara Bimtek P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) yang diselenggarakan di Gang Resto, Selasa (30/7/2024).
“Di Kabupaten Tuban ini unik, narkotika yang paling banyak dipakai adalah jenis karnopen, tidak syabu-syanu ataupun ectasy,” ujar Kepala BNN Kabupaten Tuban Tri Tjahyono.

Untuk itu pihaknya bersyukur sudah berkolaborasi dengan Kemenag. “Kami tahu Kemenag mempunyai grasroot yang kuat untuk ikut menekan sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat, bagaimanapun pencegahan lebih utama daripada rehabilitasi,” lanjutnya.

Pria berkacamata ini berharap para penggiat dari Kemenag bisa memberikan informasi tentang bahaya narkoba kepada masyarakat. “BNNK Tuban hanya memiliki 28 orang yang harus menangani wilayah Tuban dan Bojonegoro,” imbuhnya. Ia meminta masyarakat berhati-hati juga dengan rokok elektrik karena bisa disisipi bahan narkotika, demikian juga dengan tembakau bisa disemprot zat adiktif ke tembakaunya,” ulasnya.

Kepala Kantor Kemenag Tuban Umi Kulsum menanggapi positif hal ini. “Kami mengucapkan terimakasih melalui mou yang sudah ditandatangani dan akan memaksimalkan peran Penyuluh Agama Islam dalam melancarkan program P4GN,” ujarnya.

Ia mengaku Kemenag Tuban tidak hanya menggerakkan Penyuluh Agama Islam tapi juga guru madrasah dan guru PAI yang memiliki ribuan anak didik. “Kami juga mempunyai 1000 majelis taklim, jika setiap majelis taklim punya 20 orang anggota dan masing-masing mempunyai anak bisa ditunggu sendiri manfaat yang akan diterima,” terangnya.

Mantan Kasi Penma ini meminta kepada peserta untuk mengikuti kegiatan dengan baik dan segera ada aksi dilapangan. “Kedepan perlu dilombakan menulis khutbah tentang pencegahan narkoba,” harapnya.

Menambahkan apa yang disampaikan Kepala Kemenag, Kasi Bimas Islam Kemenag Tuban Mashari menghimbau ada raker lanjutan untuk peserta khusus membahas program penanggulangan narkoba ini. “Ada 27 orang yang kami undang selain Penyuluh Agama Islam juga Ketua APRI, Pranata Humas dan Ketua IPARI,” ujarnya.

Peserta mendapatkan beberapa materi yakni Permasalahan Narkoba dan Strategi P4GNvoleh Kepala BNNK, materi Pengetahuan Dasar Adiksi, Konseling dan Rehabilitasi oleh Ketua Tim Rehabilitasi BNNK Kabupaten Tuban, materi Literasi Digital Dalam P4GN oleh Dosen Unirow Andik Adi Suryanto dan materi Public Speaking oleh A Hamam Rosyidi. Acara ditutup dengan paparan rencana aksi oleh Ketua Tim P2M BNNK Kabupaten Tuban. Para peserta juga mendapatkan rompi bertuliskan “Penggiat BNNK Tuban” (Lai)

Editor: Laidia Maryati