Mengawali tahun ajaran baru, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Tuban menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) penyusunan soal HOTS (Higher Order Thinking Skills). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Kamis – Jum’at (25 – 26 Juli 2024), ini diikuti oleh seluruh guru MIN 2 Tuban, pengawas, dan kepala madrasah KKMI Rengel Grabagan.
Diselenggarakan oleh seksi Kurikulum, Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru. Komitmen ini diwujudkan dengan menghadirkan secara langsung Widya Iswara dari Balai Diklat (BDK) Surabaya, Miftah Sirojuddin. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Umi Kulsum, secara virtual melalui Google Meet.
Dalam sambutannya, Kakankemenag Tuban, Umi Kulsum, menegaskan bahwa guru harus mampu meningkatkan kompetensi seperti yang diamanatkan oleh undang-undang. “Guru harus meningkatkan kompetensi karena MIN 2 Tuban unggul dalam bidang literasi dan harus ditingkatkan sehingga guru Satker (Satuan Kerja) bisa menjadi rujukan oleh madrasah swasta. Dengan tagline Madrasah yang Maju, Bermutu, Mendunia, guru sekarang harus mau merubah mindset agar lembaga tidak mandeg atau stagnan, sehingga bisa menggapai prestasi yang lebih tinggi, baik prestasi guru maupun siswa,” ucap Umi Kulsum.
Kepala MIN 2 Tuban, Moch. Musta’in, menyampaikan latar belakang kegiatan bimtek ini adalah hasil supervisi yang menunjukkan bahwa kemampuan guru-guru dalam menyusun soal HOTS masih jauh dari kata sempurna. “Berangkat dari supervisi, saya menyadari bahwa ada banyak problem yang dimiliki guru seluruh Indonesia berkaitan dengan persiapan pembelajaran, bahan ajar dan pengembangan, media pembelajaran, strategi pembelajaran, dan menyusun soal. Dari problem tersebut, maka harus ada upaya untuk mengurai masalah satu persatu. Di antaranya dengan bimtek penyusunan HOTS. Harapan saya dengan adanya Bimtek ini mampu memfasilitasi dan menjadi solusi sehingga kita sebagai guru bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman,” ucap Moch. Musta’in dalam sambutannya.
Ia juga berpesan agar para peserta Bimtek mampu mengambil ilmu sebanyak mungkin dari widya iswara yang dihadirkan. “Setelah kegiatan bimtek berakhir, para guru madrasah harus segera melakukan upaya cerdas dan terstruktur dalam penulisan tentang penyusunan soal HOTS,” jelasnya.