Pendahuluan

Idul Adha merupakan salah satu hari besar umat Islam yang penuh makna dan simbolisme. Dikenal sebagai Hari Raya Kurban, Idul Adha memperingati kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS. Dalam upaya menghidupkan kembali semangat pengorbanan dan kepedulian sosial, Kantor Kementerian Agama mengangkat tema “Semangat Idul Adha Hadirkan Cinta dan Kepedulian Sosial” pada perayaan Idul Adha 1445 H/2024 M. Tema ini mengajak umat Muslim untuk menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap sesama, terutama di tengah tantangan sosial dan ekonomi yang semakin kompleks.

Makna Idul Adha

Idul Adha, atau Hari Raya Kurban, dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah. Perayaan ini menandai puncak ibadah haji yang dilaksanakan oleh jutaan umat Islam di seluruh dunia. Selain itu, Idul Adha juga dikenal dengan ritual penyembelihan hewan kurban, seperti kambing, sapi, atau unta, sebagai bentuk kepatuhan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ۝٢

“Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!”

Karena itu, sebagai rasa syukurmu kepada Tuhanmu, maka laksanakanlah salat dengan ikhlas semata-mata karena Tuhanmu, bukan dengan tujuan ria; dan berkurbanlah demi Allah dengan menyembelih hewan sebagai ibadah dan sarana mendekatkan diri kepada Allah.

Kisah Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya, Ismail AS, atas perintah Allah, adalah inti dari perayaan ini. Namun, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba sebagai bentuk rahmat-Nya. Pengorbanan ini menjadi simbol keikhlasan, ketaatan, dan ketulusan dalam menjalankan perintah Allah.

Menghadirkan Cinta dan Kepedulian Sosial

Nabi Muhammad SAW bersabda:

   خَيْرُ النَّاسِ اَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik orang adalah yang dapat memberi manfaat kepada sesame”.  

Lebih baik lagi jika kita mampu menciptakan kebahagiaan orang lain, menjadi orang yang melegakan semua pihak.

  عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا  قَالَ : إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِنَّ اَحَبَّ الْاَعْمَالِ اِلَى اللهِ بَعْدَ الْفَرَائِضِ إِدْخَالُ السُّرُوْرِ عَلَى الْمُسْلِمِ

Hadits riwayat Ibnu Abbas RA, bahwa Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya amal yang paling disukai Allah SWT setelah melaksanakan berbagai hal yang wajib adalah menggembirakan muslim yang lain”.

Tema “Semangat Idul Adha Hadirkan Cinta dan Kepedulian Sosial” mengingatkan umat Islam akan pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama. Idul Adha bukan hanya tentang ibadah pribadi, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain, terutama mereka yang membutuhkan.

Berbagi Rezeki Melalui Kurban

Penyembelihan hewan kurban adalah salah satu bentuk nyata dari kepedulian sosial dalam Islam. Daging kurban yang dibagikan kepada fakir miskin dan mereka yang membutuhkan bukan hanya memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga membawa kebahagiaan dan rasa dihargai.

Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

“Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam [manusia] pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya”. (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Meningkatkan Solidaritas Sosial

Idul Adha adalah momen yang tepat untuk memperkuat solidaritas sosial. Melalui kegiatan bersama seperti penyembelihan dan distribusi daging kurban, umat Muslim diajak untuk bekerja sama, saling mengenal, dan mempererat tali silaturahmi. Kebersamaan ini menjadi pondasi kuat dalam membangun masyarakat yang harmonis dan saling mendukung.

Rasulullah SAW bersabda:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR. Bukhari no. 6011 dan Muslim no. 2586)

Kepedulian Terhadap Lingkungan

Selain berbagi dengan sesama manusia, semangat Idul Adha juga mengajak kita untuk peduli terhadap lingkungan. Praktik-praktik penyembelihan yang higienis dan ramah lingkungan harus diterapkan untuk memastikan kesejahteraan hewan dan kebersihan lingkungan. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan kebersihan dan kesejahteraan seluruh makhluk.

Kesimpulan

Semangat Idul Adha dengan tema “Semangat Idul Adha Hadirkan Cinta dan Kepedulian Sosial” diharapkan dapat menginspirasi umat Muslim untuk terus berbagi, peduli, dan memperkuat solidaritas sosial. Melalui pengorbanan dan kepedulian, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil, harmonis, dan sejahtera. Mari kita jadikan Idul Adha sebagai momentum untuk menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian yang lebih besar terhadap sesama.

Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H/2024 M. Semoga Allah SWT menerima ibadah kita semua dan menjadikannya sebagai amal kebaikan yang membawa berkah bagi kita dan seluruh umat manusia. (Editor: Bang Uji).

Referensi:

Al-Qur’an dan Hadits tentang Idul Adha dan Qurban.

Kementerian Agama Republik Indonesia. (2024). Pedoman Pelaksanaan Idul Adha.

Tirmidzi, Jami’ at-Tirmidhi, Hadits tentang Keutamaan Kurban.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). (2024). Program Pemberdayaan Ekonomi dan Distribusi Qurban.