Penzawa(Humas)–Sebanyak 28 desa wisata di Kabupaten Tuban ikut meramaikan Kick Off Pendampingan Sertifikasi Halal WHO (Wajib Halal Oktober). Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tuban Umi Kulsum di dampingi Kasubag TU Moh. Qosim, Kasi Bimas Islam dan Penyuluh Agama Islam menjelaskan daerah tersebut diantaranya Pantai Boom, Pantai Kelapa, Gua Ngerong, Pantai Panduri dan banyak lagi. “Kiat ini serentak dilaksanakan pada Sabtu (4/5/2024) di 3 ribu desa wisata yang tersebar di 34 Provinsi seluruh Indonesia,” ujarnya.

 

Ia menambahkan sudah 8 ribu lebih sertifikat halal yang diterbitkan untuk UMKM di Kabupaten Tuban. Tampak Umi Kulsum bersama rombongan mengedukasi beberapa pedagang di lokasi Pantai Boom Kecamatan Tuban. “Ayo bersama kita sukseskan giat ini, terus kita kampanyekan hingga 17 Oktober 2024,” terangnya.

 

Kasi Bimas Islam Kemenag Tuban Mashari yang juga Plt. Penyelenggara Zakat Wakaf Kemenag Tuban memaparkan kegiatan yang dilaksanakan secara serentak nasional ini diluncurkan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI Muhammad Aqil Irham secara daring, Sabtu (04/05/2024).

 

“Kegiatan kolaborasi antara Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) dan Kedeputian Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini dalam upaya giat Wajib Halal Oktober 2024 (WHO-2024) di 3.000 Desa Wisata,” paparnya.

 

Mashari melanjutkan, menurut Kepala BPJPH Kemenag Muhammad Aqil Irham, WHO-2024 di 3.000 Desa Wisata bertujuan  mensosialisasikan dan mengedukasikan kewajiban sertifikasi halal kepada pelaku usaha produsen produk makanan dan minuman di sekitar destinasi wisata.

 

Edukasi dilakukan melalui lima aktivitas, yakni:

(1) Kampanye Wajib Halal Oktober 2024, (2) Sosialisasi dan Edukasi Sertifikasi Halal bagi Pelaku Usaha

(3) Layanan Pendaftaran Sertifikasi Halal on the spot atau di lokasi

(4) Layanan Konsultasi Jaminan Produk Halal

(5) Coaching Clinic.

 

“Ini adalah upaya jemput bola untuk memudahkan para pelaku usaha, khususnya UMK di destinasi wisata untuk memperoleh tidak hanya layanan informasi, namun juga pendampingan sertifikasi halal yang dapat dilaksanakan langsung di lokasi atau on the spot,” katanya.

 

WHO-2024 di 3.000 Desa Wisata ini, sebut Muhammad Aqil Irham, diharapkan menjadi upaya nyata dalam meletakkan dan membangun ekosistem percepatan sertifikasi halal nasional yang terus berkelanjutan.

 

“Kami berharap, kolaborasi yang telah terbentuk ini akan terus berkelanjutan secara produktif, sehingga, produk-produk yang menjadi penunjang layanan destinasi wisata di seluruh Indonesia dapat bersertifikat halal,” harapnya

 

Sementara itu, Kasubag Tata Usaha, Satgas Pendamping Halal BPJPH Kemenag Tuban Drs. Moh. Qosim berharap, pelaku usaha di destinasi wisata pulau cinta dapat memajukan kearifan lokal dengan mengutamakan sertifikat halal pada produk makanan, minuman dan oleh-oleh khas daerah.

 

“Saya berharap, seluruh produk makanan, minuman, olahan keduanya dan oleh-oleh khas Destinasi Wisata Kabupaten Tuban ini sudah bersertifikasi halal hendaknya sebelum tanggal 17 Oktober 2024,” harap nya.(lai)

Editor: Laidia Maryati