Surabaya (Humas)–Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Provinsi Jawa Timur Abdul Haris Hasan membekali calon petugas haji tahun 2024 di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Minggu (3/3/2024). Ia menekankan kepada 530 peserta tentang  Problematika Haji yang digawangi oleh Kementerian Agama. “Problematika yang pertama kita tinggal di negeri orang yang budayanya berbeda dengan kita,” ujarnya.

Menurut Haris, problematika selanjutnya adalah pelaksanaan ibadah haji melibatkan banyak pihak, jemahnya juga memiliki ragam strata sosial yang berbeda. “Selain itu pelaksanaan ibadah haji dilaksanakan pada satu tempat dan waktu, juga mengurus banyak orang dan mengelola banyak uang,” tandasnya.

Untuk itu menjadi petugas harus didasari melayani dengan hati. “Ada 6s prinsip melayani dengan hati yaitu senyum, salam, sapa, santun, sigap dan sabar,” tuturnya. Masih menurut pria mantan Kakankemenag Jombang ini, melayani jemaah hendaknya berkata baik atau diam.

Lantas layanan seperti apa yang dibutuhkan lansia? “Buat rasa seperti diprioritaskan, peka dan tanggap, pelankan suara vokalisasi jelas tutur kata lembut, selalu tersenyum dan bermulut manis,” imbuhnya

Dalam kesempatan tersebut pria jebolan S1 Uinsa ini juga menerangkan tugas, fungsi dan komitmen PPIH kloter. “Pertama mendampingi dan mengawasi keberangkatan jemaah haji, kemudian bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi jemaah haji dalam kloter kloter masing-masing,” ujarnya. Terakhir menguasai manajemen perjalanan, koordinasi, memberikan bimbingan dan pelayanan kepada jemaah haji selama perjalanan di embarkasi dan melakukan koordinasi dengan sektor Arab Saudi.

Kegiatan ini juga diikuti oleh petugas dari Kabupaten Tuban yang terdiri dari tiga ketua kloter, tiga pembimbing ibadah dan tiga orang nakes. Salah satu petugas sebagai ketua kloter adalah Kasubag TU Kemenag Tuban, Drs. Moh. Qosim. (lai)

Editor: Laidia Maryati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *