[et_pb_section admin_label=”section”] [et_pb_row admin_label=”row”] [et_pb_column type=”4_4″][et_pb_text admin_label=”Text”]

Gedung PLHUT Kementerian Agama Kabupaten Tuban menjadi saksi kehangatan kerukunan penyuluh antar agama pada pembukaan Musyawarah Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Tuban Tuban, Selasa (21/11/2023). Acara dihadiri oleh Plt. Kakankemenag Tuban beserta jajaran Kasi, Ketua APRI, Ketua Paguyuban KUA, Perencana, Pranata Humas, Analis Kepegawaian, Bendahara, Penyuluh Agama Islam, Kristen, Budha, dan Konghucu, dan Penyuluh Agama Islam Kemenag Tuban baik yang PNS, PPPK ataupun Penyuluh Honorer yang menggambarkan semangat inklusivitas dalam kegiatan Penyuluhan Agama.

Plt. Kakankemenag Tuban, Moh. Qosim dalam sambutannya menyuarakan komitmen Kemenag Tuban dalam mendukung peran Penyuluh Agama di tengah masyarakat. “Penyuluh Agama sebagai satu kesatuan dalam keragaman sebagai fondasi utama bagi keberhasilan IPARI Tuban, kami akan selalu mensuport IPARI kabupaten Tuban,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan beberapa standar Penyuluh Ideal. “Penyuluh dikatakan ideal jika memiliki akhlak yang baik atau memiliki Budi pekerti yang luhur, memiliki kompetensi atau keahlian, memiliki kebiasaan spiritual yang mendalam dan bisa menjadi contoh yang baik di masyarakat,” paparnya.

Ditemui secara terpisah, Kasi Bimas Islam Kemenag Tuban Mashari menjelaskan kegiatan ini bertema
Harmoni Penyuluh Agama Kabupaten Tuban untuk Indonesia Damai. “Acara ini dilatarbelakangi oleh Surat Edaran dari Direktur Penerangan Agama Islam tanggal 15 Agustus 2023 dan pembentukan IPARI Pusat tanggal 26 Mei 2023 serta IPARI Wilayah Jatim tanggal 8 November 2023,” ujarnya. Berdasarkan hal tersebut Seksi Bimas Islam segera melaksanakan Musda IPARI.
“Selanjutnya Kabupaten Tuban dengan cepat merespon untuk segera melaksanakan Musda IPARI,” paparnya.

Masih menurut Mashari, hal ini menunjukkan tekad Kementerian Agama untuk memperkuat peran Penyuluh Agama di tingkat kabupaten. Pria asal Kota Soto ini melanjutkan IPARI dibentuk tanggal 26 Mei 2023 dan keberadaannya bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme penyuluh yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang melakukan bimbingan atau penyuluhan keagamaan dalam pembangunan di bidang agama.
“IPARI sebagai wadah peningkatan profesionalitas penyuluh lintas agama agar perannya lebih eksis baik sebagai agen perubahan maupun agen pembangunan,” paparnya usai memberikan materi Mendigdayakan Peran Penyuluh Lintas Agama.

Setelah seremonial pembukaan, acara dilanjutkan dengan agenda sidang Musda, dimana para peserta secara aktif terlibat dalam merumuskan program kerja, anggaran, serta struktur kepengurusan IPARI Kabupaten Tuban. Dalam Musda tersebut terpilih Ketua Khoirul Muqim, Penyuluh Agama Islam dengan masa jabatan 4 tahun.

Salah satu Penyuluh Agama Budha Mardjoko di dampingi Penyuluh Agama Kristen Yemema mengaku sangat senang dan terhormat bisa berpartisipasi dalam acara ini. “Kami merasakan suasana yang hangat dan harmonis antara para Penyuluh Agama yang berbeda-beda, kami juga mengapresiasi penyelenggaraan acara ini, kami mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman dari sambutan-sambutan dan diskusi-diskusi yang ada,” ujarnya .

Ia berharap agar Musda IPARI Tuban ini dapat memberikan dampak positif bagi para Penyuluh Agama lintas agama dan masyarakat Tuban. “Kami berdoa agar IPARI Tuban dapat terus berkembang dan berkontribusi dalam menjaga kerukunan umat beragama di Tuban,” imbuhnya.

Acara ditutup dengan doa yang disampaikan oleh Badrus Soleh, Penyuluh Agama Islam. Doa ini menjadi penutup yang haru, mencerminkan harapan bersama akan keberhasilan Musyawarah Daerah dan memberikan berkah bagi penyuluh agama. (Lai/UA)

Editor: Laidia Maryati

[/et_pb_text][/et_pb_column] [/et_pb_row] [/et_pb_section]