Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Ahmad Munir menyampaikan tiga prinsip menjaga kemabruran haji, dalam acara Silaturahmi dan Tasyakuran Pelaksanaan Ibadah Haji di KBIHU Ar Raudhah Singgahan, Minggu (30/7/2023).
Tiga prinsip tersebut yang pertama adalah kepribadian.
“Apa yang dilakukan disana dilanjutkan, di Madinah sebelum masuk waktu salat sudah berangkat ke Masjid Nabawi, di Tuban juga begitu, lima waktu bisa berjamaah,” ulasnya.
Ia menuturkan gambaran Sa’i, berlari kecil dari Shafa ke Marwa kalau di Tuban bisa digambarkan semangat dari rumah untuk bekerja bisa dari kantor ataupun sawah ladang dan kemudian dari kantor ke rumah.
Pria tegas ini melanjutkan, gambaran di Muzdalifah adalah saat kita di Padang Mahsyar.
“Prinsip untuk menjaga kemabruran haji yang kedua adalah ubudiyahnya meningkat,
mengamalkan apa yang sudah dilaksanakan di sana,” lanjutnya.
Kemudian yang ketiga rasa sosial ditingkatkan dengan banyak membantu orang lain. “Selain itu tanda mabrur yang lain adalah mau berbagi dengan yang lain, wajahnya berseri dan banyak senyum.
Pria asal kota Ledre ini melanjutkan tujuan akhir sebagai orang Islam sudah tuntas. “Harus dilestarikan dan dijaga, mempertahankan itu lebih sulit,” imbuhnya.
Ia juga berpesan semua jemaah haji diimbau ikut perkumpulan alumni (Ikatan Persaudaraan Haji) untuk menjaga kebersamaan dan kekompakan.
Dalam kesempatan tersebut selain Kakankemenag Tuban hadir juga Ketua Kloter 18 dan tiga orang tenaga kesehatan. Salah seorang petugas tenaga kesehatan dr.
Muhammad Ato’in Nasir menyampaikan permohonan maaf jika dirinya bersama tim kurang maksimal dalam memberikan layanan kesehatan kepada jemaah.
“Terimakasih sudah ikut membantu tugas kami, kloter 18 rekor jemaah yang meninggal, sampai 8 orang, bahkan 3 jemaah meninggal dalam 2 hari sebelum kepulangan ke tanah air, dan kami mohon maaf dalam memberikan obat kepada jemaah sedikit-sedikit biar merata,” ujar pria yang tinggal di kenduruan ini.
Menurutnya lebih baik membawa obat sendiri dari rumah terutama obat batuk dan pilek.
Sementara itu, salah satu perwakilan jemaah, Kun Salahudin Fatma menyampaikan terimakasih yang mendalam kepada seluruh petugas kloter
yang telah banyak membimbing dan membina jemaah. “Kalau tidak ada petugas kami tidak tahu harus bagaimana di Madinah dan Makkah, hingga akhirnya kami faham keadaan sekitar, mulai pintu masuk masjid, pintu keluar hingga jalan pulang ke hotel,” paparnya. Demikian juga dalam hal ibadah, andai tidak ada pembimbing kami tidak tahu dimana harus membayar dam dan lain sebagainya.
Sebagai jemaah ia menyambut baik intruksi Kepala Kemenag Tuban untuk melaksanakan manasik sepanjang tahun yang sangat diperlukan oleh jemaah.
Ketua KBIHU Ar Raudhah, H. Hafidz menyampaikan terimakasih kepada seluruh petugas yang meluangkan waktu datang menghadiri undangannya. Setelahnya juga disampaikan tausiah oleh pemuka agama setempat, KH. Abdul Wahab Choliq. (lai)
Editor: Laidia Maryati


