Puluhan siswa SMA Bina Anak Sholeh Tuban tampak semangat dan antusias mengikuti salah satu program Tuban Bangga, Tuban mBangun Keluarga yakni Bimbingan Remaja Usia Sekolah, di aula setempat, Senin (19/6/2023).
Kepala Sekolah SMA BAS, Rudis Andika mengucapkan terimakasih atas perhatian Kemenag sudah menyelenggarakan kegiatan ini di SMA BAS. “Terimakasih perhatian dan support dari Kemenag kepada lembaga ini, sehingga berkenan membekali anak didik kami dengan materi-materi pengetahuan tentang bahaya pernikahan dini,” ujarnya.
Ia menyebutkan maraknya pernikahan dini yang tinggi akan menghambat pendidikannya. “Jangan berhenti sampai SMA, lulus kuliah dulu baru menikah, jika kesiapan mental dan reproduksi udah siap baru menikah,” pesannya.
Sementara itu Kasi Bimas Islam Kemenag Tuban, Mashari dalam sambutannya mengatakan BRUS merupakan salah satu program unggulan Tuban Bangga selain Bimwin Catin, BRUN dan Pusaka Sakinah untuk yang sudah berkeluarga.
“Yang melatar belakangi kegiatan ini adalah Kemenag bersama Pemerintah Daerah ingin meninggalkan generasi yang kuat, baik kuat secara materi maupun mental,” ujarnya.
Selain itu juga bertujuan untuk membekali anak usia sekolah dengan berbagai ilmu mengenai keluarga sakinah dan pendewasaan usia perkawinan (pup)
Pria asal Kota Soto ini menginformasikan
tingginya perceraian dan pernikahan dini di kabupaten Tuban. “Pada tahun 2022 total ada 1.909 perceraian, tahun 2023 sampai bulan Mei sudah tercatat 528 pasang janda dan duda baru, 164 pernikahan dini, bahkan tahun kemarin ada pernikahan dini dengan usia 13 tahun.
Acara dikemas dengan menghadirkan beberapa narasumber, dari Puskesmas, BKKBN dan Fasilitator Bimbingan Perkawinan Kemenag Tuban.
Salah satu Fasilitator, Laidia Maryati menambahkan selain tujuan yang sudah disebutkan diatas juga memberikan wawasan bagi pelajar agar tidak terburu-buru menikah di usia yang belum cukup umur.
“Pernikahan dini biasanya berawal dari bebasnya pergaulan tanpa adanya pengawasan dari orang tua,” katanya. Ia berharap dengan bimbingan ini peserta mampu memahami akan resiko dan dampak pernikahan usia dini, sehingga bisa menekan angka perceraian. Turut hadir dalam kegiatan ini selain siswa juga guru serta Plt. Kepala KUA Kecamatan Tuban. (Lai)
Editor: Laidia Maryati