Memasuki awal tahun ini, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban yang digawangi oleh Seksi Bimas Islam mengusung tagline “Tuban Bangun Keluarga”. Hal itu disampaikan oleh Kepala Kantor, Ahmad Munir dalam acara live Dialog Aktual yang diselenggarakan oleh RRI Tuban, Jumat (27/01/2023).
Tagline tahun ini dengan Tuban Bangun Keluarga, bukan tanpa alasan. “Karena di Kabupaten Tuban kasus dispensasi nikah dan perceraian tinggi sekali.
“Angka dispensasi nikah masih cukup tinggi yaitu nomor 10 tingkat Jawa Timur, sebanyak 518 kasus yang sudah diputus oleh Pengadilan Agama di tahun 2022,” ujarnya.
Untuk itu, pria asal Kota Ledre ini mengajak kepada Pemda melalui stakeholder terkait untuk bersama mendorong masyarakat untuk menciptakan keluarga yang bahagia sejahtera seutuhnya.
“Ikhtiar pemerintah dalam mengatasi hal ini ada program BRUS (Bimbingan Remaja Usia Sekolah), BRUN (Bimbingan Remaja Usia Nikah), Bimbingan Perkawinan untuk Calon Pengantin
baik reguler ataupun mandiri, kemudian ada Pusaka Sakinah (Program Pusat Pelayanan Keluarga Sakinah) untuk menggelorakan cinta keluarga yang sudah menikah, biar refresh kembali, semua di rangkum dalam tagline Tuban Bangga (Tuban Bangun Keluarga),” paparnya.
Pada kesempatan ini Kakankemenag Tuban didampingi Kasi Bimas Islam dan Kepala KUA Kecamatan Kerek.
“Untuk merealisasikan ide pimpinan ini, kami bekerja sama dengan Institut Ilmu k
kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban untuk melakukan pendampingan selama 2 tahun,” tutur Mashari, Kasi Bimas Islam Kemenag Tuban.
Pria asal Lamongan ini menyebut angka stunting di Kabupaten Tuban juga sangat tinggi melampaui angka provinsi dan nasional.
“Pada tahun 2022 Kabupaten Tuban angka stunting 25,1% Provinsi 23,5% dan nasional 24,4%,” ujarnya.
Kepala KUA Kerek, Nurul Yaqin Anas sebagai grassroot di kecamatan menambahkan tujuan menikah itu agar tercipta kedamaian dan kenyamanan dalam rumah tangga. “Harus di tata sebelumnya, tidak ada hikmah dalam perceraian, yang ada hanya nestapa sosial baru dan yang terpenting ikhtiar harus tetap kita lakukan,” pungkasnya. (Lai)
Editor: Laidia Maryati