Satu sinergi apik dijalin oleh Kementerian Agama dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Acara yang dikemas dengan tajuk “Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Keluarga Maslahah” yang diselenggarakan oleh Kanwil Kemenag Jatim di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Senin (12/12/2022).

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dalam arahannya menjelaskan kegiatan ini merupakan wujud pengimplementasian MOU PBNU dan Kemenag untuk memperkuat jejaring berbasis keluarga. “Konsep keluarga maslaha akan lebih terbuka jika disinergikan dengan Kemenag, pasti muncul pertanyaan, kenapa hanya dengan orang NU saja? Karena yang lain belum membuat MOU,” ulasnya.

Menurutnya, Kemenag tidak bisa melangkah jika tidak ada MOU. Ia menyampaikan program ini perdana di Jawa Timur dan akan disusul oleh Kanwil lain di Indonesia.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, saat menyampaikan sambutan selamat datang sangat menyambut baik program ini. “Saya ingin Jawa Timur guyup rukun, apalagi angka stunting di Jawa Timur yang
tinggi diperlukan pembinaan dan bimbingan keluarga maslahah,” ucapnya. Dengan bersinergi bersama Kemenag beserta jajarannya ia yakin bisa mewujudkan Jawa Timur yang lebih baik.

Ketua PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf menekankan harapannya, warga NU bisa memberikan hikmah inklusif yaitu memberikan layanan yang maslahat nya bisa dinikmati orang banyak.
“Selanjutnya tujuannya membangun koherensi (melangkah ke arah dan irama yang sama), untuk itu seluruh warga NU wajib satu komando dan menjaga integritas keorganisasian NU,” paparnya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Husnul Maram selalu Ketua Panitia menjelaskan, kegiatan ini diikuti oleh 1.636 orang yang terdiri dari Kakankemenag se-Jawa Timur, Kasi Bimas Islam, Kepala KUA, satu Penyuluh Agama Islam tiap kab/kota, Ketua PCNU dan MWC NU se-Jawa Timur, dengan tujuan memberikan bekal tambahan tentang moderasi beragama di Jawa Timur.

“Selain itu turut hadir Ketua PWNU se-Jawa, Kakanwil se-Jawa, Ketua PWNU Jatim, Ketua MUI Jatim, Dirjen Pendis, bapak Ali Ramdani, Para Rektor di Jawa Timur, jajaran OPD dan Pejabat Kanwil Kemenag Jatim,” ulasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Ahmad Munir menuturkan untuk kabupaten Tuban hadir dengan formasi lengkap. “Ketua PCNU, seluruh Ketua MWC NU, seluruh Kepala KUA, Kasi Bimas Islam dan Pranata Humas kita ajak juga untuk memberikan informasi kepada masyarakat,” ujarnya.

Ia menceritakan pendapat dari Ning Alisa Wahid, bahwa Kemenag mempunyai kewenangan mengawal undang-undang yaitu tentang bimbingan perkawinan, sehingga sangat match dengan program kegiatan PBNU.

PBNU merekomendasikan kepada Jam’iyah dan jamaah NU di setiap tingkatan untuk bersama-sama mewujudkan masyarakat yang toleran, moderat, dan rahmatan lil ‘alamin, serta menolak semua bentuk hoaks, fitnah, dusta, dan ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah jamaah dan umat. Acara dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh Sekjen PBNU, Gus Ipul yang juga Walikota Pasuruan. (lai)

Editor: Laidia Maryati

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas
Gus Yahya, Ning Alisa Wahid dan Gus Ipul
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Kakanwil Kemenag Jatim, Husnul Maram
Kakankemenag Tuban bersama Ketua PCNU Tuban