Bonus Demografi adalah potensi pertumbuhan ekonomi yang tercipta akibat perubahan struktur umur penduduk, dimana proporsi usia kerja lebih besar daripada proporsi bukan usia kerja. Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2030 hingga 2045, namun kondisi tersebut bisa menjadi pedang bermata dua. Selain dapat menjadi berkah, jika tidak terdidik dengan baik justru akan menjadi masalah.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Ahmad Munir, saat memberikan pengarahan dan pembinaan di hadapan Tim Anugerah Madrasah Inovasi (AMI), di salah satu restoran di kawasan Rembang Jawa Tengah, Senin (10/05/2022).

“Sekarang kita tengah menuju era bonus demografi, di mana usia anak produktif sangat banyak, kalau tidak dipersiapkan dari sekarang madrasah akan kerepotan,” ujarnya.

Menurutnya kalau tidak dipersiapkan dari sekarang akan menjadi masalah, tapi kalau sudah dipersiapkan dari sekarang insyaallah akan sangat bermanfaat.
“Madrasah ini mau di bawa ke mana, seksi pendidikan madrasah harus bekerja lebih aktif dan lebih keras lagi, untuk mempersiapkan anak-anak dalam menghadapi masa depan,” imbuhnya.

Karena dengan banyaknya kapasitas anak muda di negeri ini, akan berdampak positif untuk membuka kesempatan. Namun jika mereka tidak berkualitas justru akan menjadi kriminalitas.

“Kita akan segera menuju madrasah literasi, program ini harus berkelanjutan, harus konsisten tidak bisa hanya di tahun 2022 saja, maka dari itu guru harus merubah mindset, merdeka belajar harus segera dilaksanakan,” ucap pria melek IT ini.

Sementara itu, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Tuban, Umi Kulsum, sangat berterima kasih kepada Kakankemenag yang telah mensupport dan mendukung semua kegiatan seksi Penma ditengah kesibukan yang sangat padat. Ia juga menyampaikan beberapa program seksi Penma di bulan Mei sampai Juni. “Diantaranya adalah kegiatan dengan pengawas terkait digitalisasi madrasah, program management madrasah, dengan menggandeng tim Imtera,” ujarnya. Ia berharap semoga segera disusul oleh madrasah swasta.

Wanita asal Plumpang ini berpesan supaya kegiatan ini dilaksanakan sampai tuntas. Program selanjutnya adalah penguatan fasilitator daerah untuk madrasah ramah anak dan sosialisasi madrasah ramah anak.

Menurut informasi, Direktur KSKK Madrasah Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof.Dr.H.Moh Isom, M.Ag akan turun ke Tuban untuk melihat lebih dekat MTsN 1 Tuban yang telah menjadi Madrasah Ramah Anak Nasional dan memberikan penguatan kepada guru di kabupaten Tuban. Ia berharap semua madrasah di kabupaten Tuban masing masing-masing mempunyai program unggulan dan layak dijual di masyarakat.

Kegiatan ini dilakukan untuk penguatan kepada tim, tentang pentingnya digitalisasi untuk madrasah dan transformasi digitalisasi, agar dapat mengikuti kebutuhan perkembangan zaman. (lai/irn)

Editor: Laidia Maryati

Kakankemenag Tuban didampingi Kasi Pendidikan Madrasah dan Pengawas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *