Memasuki puasa wajib bulan Ramadhan hari ke-3 ini, Selasa (05/04/2022), Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban memberikan kuliah tujuh menit (kultum) usai menjadi imam salat Dzuhur di musalla Kantor.

Mengawali kultum, Ahmad Munir
mengajak yang hadir untuk introspeksi diri. “Perintah puasa ini terjadi pada tahun 2 Hijriyah, terbersit pernyataan adakah atsar pelaksanaan Ramadhan pada diri kita, maka momentum Ramadhan kali ini semua bisa berpredikat muttaqiin,” ujarnya.

Menurutnya perintah puasa bukan hanya ditujukan untuk ummat Muhammad tapi juga ummat sebelumnya, sesuai yang tersurat dalam surat Al-Baqarah ayat 283.
“Inti utama yang tersirat adalah bagaimana kita bisa mengekang hawa nafsu kita jangan sampai tergelincir menjadi manusia asfala saafiliin,” ujar pria low profil ini.

Ia melanjutkan pada bulan puasa ini harus bisa mengurangi hawa nafsu jangan sampai tergelincir dengan nafsu yang jelek maka posisikan nafsu pada porsinya. “Terutama nafsu tho’am, dengan puasa kita bisa merasakan bagaimana orang yang kekurangan makanan sehingga timbul rasa empati kita dan memiliki sifat dermawan berbagi dengan orang lain,” ulasnya.

Pria sarat pengalaman ini menekankan jangan sampai puasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja. “Semoga kita semua memperoleh nilai-nilai fadhilah puasa, gapailah Ramadhan kali ini dengan banyak manfaat, jangan berlalu tanpa bekas,” imbuhnya.

Ia juga menyebutkan syarat menggapai Ramadhan, diantaranya memiliki ilmu yang cukup tentang nilai puasa, jaga fisik karena baru 3 hari puasa dan memahami seluk beluk puasa syarat sah puasa misalnya memiliki akal pikiran, Islam, tidak dalam udzur syar’ i misal haid, dan memahami sarat rukunnya puasa. Terakhir ia berpesan agar ASN Kemenag bisa menjadi suri tauladan dan memiliki ilmu agar puasa kali ini ada bekas dan manfaat bagi kehidupan.
ASN Kemenag diharapkan menjadi pelopor dan penggerak di lingkungan dan masyarakatnya dalam mensyiarkan dan mendakwahkan Ramadhan 1443 H. “Mumpung masih ada kesempatan dan kesehatan semoga tujuan puasa akan tergapai yakni laalakum tattaquun,” pungkasnya. (Ulfa/lai)

Editor: Laidia Maryati

Kakankemenag Tuban, Ahmad Munir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *