Hal ini disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Tuban, Ahmad Munir, saat acara Binkarsital (Pembinaan Karir Prestasi dan Mental) seluruh pegawai termasuk PTT di Kantor induk, Selasa ((22/03/2022) di gedung PLHUT Kemenag Tuban.
Didampingi Kasubag TU, pria melek IT ini menyampaikan hal utama yang harus dimiliki pegawai adalah memiliki integritas yang tinggi dan berkarakter. “Pegawai pintar dan profesional tapi tidak memiliki integritas, tidak mempunyai karakter sopan santun
tidak ada artinya,” ujarnya. Menurutnya, pegawai Kemenag wajib mengamankan segala bentuk kebijakan yang telah ditetapkan oleh Menteri Agama. “Kalau tidak mampu dan malah membuat gaduh, lebih baik berhenti menjadi ASN Kemenag,” imbuhnya.
Selain itu pria low profil ini juga menyampaikan beberapa hal.
Pertama, bekerja di Kementerian Agama ibarat sebuah keluarga yang harmonis dengan konsep we come together, we work together, sharing together, dan sucses together.
Kedua, sebagai pegawai harus bisa merubah mindset/paradigma agar menjadi pegawai yang inovatif. “Selalu terapkan kode etik pegawai dan lima nilai budaya kerja, insyaallah otomatis akan menjadi pegawai yang berkarakter dan berakhlaqul karimah,” imbuhnya.
Selain itu pegawai harus disiplin. Disiplin dalam arti yang luas yakni disiplin dalam bertindak dan berperilaku, salah satunya ucapan dan tindakan. “Tunjukkan bahwa kita sebagai ASN Kementerian Agama mempunyai ciri khas tersendiri, untuk itu harus memiliki karakter yang bisa dijadikan teladan,” timpalnya.
Mantan KakanKemenag kota Madiun ini berpendapat hidup adalah membuat dan menciptakan cerita, sebagaimana tersirat dalam surat al Mulk ayat 2 berbunyi “ayyukum ahsanu amala”. “Mari ciptakan sejarah yang baik dalam kerja dan karya nyata kita, diharapkan hasil kerja yang maksimal, jangan bekerja karena perintah pimpinan, tapi diniati dengan ibadah dan diinput dalam LCKH (Laporan Capaian Kinerja Harian). “Silahkan dilengkapi karena itu salah satu bukti ketuntasan kerja,” ucapnya. Selain itu antar staf dan pimpinan ciptakan komunikasi dan kolaborasi yang baik, saling mengingatkan secara mau’idhotul hasanah dan lakukan pekerjaan sesuai dengan regulasi dan SOP yang ada.
Kata terakhir, pria asal kota Ledre ini mengajak bersama- sama membangun Kemenag Tuban yang lebih baik.
“Mari bekerja sama dengan baik, saling bersinergi, rukun dan saling memotivasi bersama untuk Kemenag yang lebih baik, ayo berlomba-lomba mencari kebaikan sesuai tupoksi masing-masing, tanpa intervensi ke tupoksi yang lain,” pungkasnya. (lai/irn)
Editor: Laidia Maryati