Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) kabupaten Tuban, Ahmad Munir, melakukan silaturrahmi ke sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat. Diantaranya, Ketua MUI, Rois Syuriah PCNU, KH. Cholilurrahman, KH. Fathul Huda dan ke Ketua FKUB Kabupaten Tuban, KH. Masduqi NS, yang juga merupakan tokoh Muhammadiyah di kabupaten Tuban.
“Alhamdulillah, kami bisa sowan dan silaturahmi dengan orang tua kita semua, beliau menjadi teladan bagi semua warga Tuban dan mendapatkan banyak masukan perbaikan layanan di Kemenag Tuban,” ujar Ahmad Munir, Rabu sore (02/03/2022).
Ahmad Munir menuturkan, kegiatan silaturahmi ini merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada para tokoh masyarakat yang telah membantu salah satu tugas Kankemenag Tuban dalam memberikan penerangan dan penyuluhan keagamaan.
Menurutnya, para Kiai dan tokoh masyarakat itu banyak berpesan untuk meningkatkan layanan umat, memperkuat ukhuwah islamiyah dan kerukunan antar umat beragama serta turut memajukan pembangunan di Tuban demi kemaslahatan umat. Pria yang melaksanakan Sertijab di Kemenag Tuban tanggal 3 Pebruari 2022 ini menambahkan kedatangannya ke kediaman para tokoh masyarakat dan tokoh agama dilakukan untuk membangun kekeluargaan yang erat antara anak ke bapak serta antara ulama dan umaro.
“Sebagi seorang santri tentu kami memohon doa dan barokah serta butuh bimbingan para Ulama dalam mengemban amanah untuk melayani masyarakat Tuban melalui Kementerian Agama,” ujarnya. Tak kalah penting, tutur Munir, adalah bimbingan dan kontribusi para tokoh masyarakat dan tokoh agama sangat diharapkan bagi peningkatan kinerja Kantor Kemenag Tuban sehingga nantinya juga turut bersama-sama Pemerintah Kabupaten Tuban dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, salah satu tokoh agama, KH. Abdul Matin Jawahir, sangat menyambut baik kehadiran Kepala Kemenag Tuban yang baru tersebut. Kiai Matin berharap ke depan bisa semakin menguatkan sinergisitas MUI dan Kemenag Tuban dalam membina kehidupan umat beragama di Kabupaten Tuban. “Harapan kami dengan kepemimpinan baru ini bisa melanjutkan keakraban pada simpul-simpul masyarakat/kiai,’ ujarnya. Kyai kharismatik ini mencontohkan kabupaten Tuban tidak mudah tergoyahkan oleh Islam garis keras. “Mungkin satu dua ada di Jamprong Kenduruan, mari bersama melakukan tindakan persuasif,” ajaknya.
Selain itu Kyai Matin juga mengingatkan verivikasi ijin pendirian pesantren. “Pesantren di kabupaten Tuban ini lebih dari 100 lembaga, dengan adanya UU pesantren banyak yang ingin muncul padahal belum waktunya menjadi pesantren. Mohon kerjasamanya dengan kemenag untuk memverikasi sebelum di terbitkan ijin operasional,” sambungnya.
Sebagai informasi, menurut aturan yang ada pendirian pesantren tidak semudah dulu. Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi baik dari tingkat kabupaten sampai pusat.
Dalam kunjungannya itu, Kepala Kantor Kemenag Tuban didampingi oleh beberapa pejabat Kantor Kemenag yang lain, diantaranya Kasubag TU (Moh. Qosim), Kasi Bimas Islam (Mashari), Kasi Pendidikan Madrasah (Umi Kulsum), Pranata Humas (Laidia Maryati) dan perwakilan JFU Penyelenggara Zawa (Makrufah). (lai/irn)
Editor: Laidia Maryati