Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban mengikuti acara Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw secara daring di aula Kemenag Tuban, Selasa (22/02/2022) yang digelar oleh DWP Kanwil Kemenag Jawa Timur. Dalam kesempatan itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Ahmad Munir memberikan pembinaan kepada segenap pengurus yang hadir, mengenai peran istri sebagai bagian dari anggota DWP.
“Peran istri luar biasa bagi para suami, pertama, memberikan support kepada suami, tentunya support dan motivasi positif,” kata ia. Kemudian pria low profil ini melanjutkan yang kedua para istri harus bisa menjaga marwah suami. “Tampilan istri harus disesuaikan, harus menjaga marwah suami dan keluarga, yang ketiga niat silaturahmi dengan sesama anggota,” imbuhnya.
Ia juga berpesan kepada semua yang hadir selalu eksis untuk memajukan giat DWP Kemenag Tuban. “Karena suatu hal, istri saya mungkin kurang aktif di DWP Kemenag Tuban, namun kegiatan harus tetap berjalan dan hasil musyawarah sementara menetapkan ibu Ashabul Yamin untuk mewakili ibu, di bantu pengurus yang lain,” lanjutnya.
Dalam acara tersebut, Ketua DWP Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Zulfatul Mufidah Maram menyampaikan dua hal. Pertama tehnologi Allah lebih canggih dari apapun, kedua perintah sholat dari Allah adalah yang paling utama.
“Mari kita tingkatkan ketaqwaan kita dengan terus menjaga sholat kita, serta menjaga keluarga kita untuk selalu menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah dan berkah,” ujarnya.
Acara yang mengusung tema “Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw sebagai Momentum Membangun Ketahanan Keluarga untuk Menjadikan Generasi yang Berkualitas” ini menghadirkan pembicara handal, KH. Farmadi Hasyim. Pria humoris ini menyampaikan kunci sukses keluarga yaitu anak sukses dan suami istri sukses. “Itu semua bisa dilakukan dengan sholat tahajud setiap malam diiringi sujud dengan linangan air mata dan rajin membaca Al-Qur’an,” kata ia.
Ia menambahkan untuk mencapai generasi yang sholih dan sholiha tidak langsung terbentuk. “Bapak ibunya harus Sholih dan Sholihah juga, diiringi doa yang rutin dari kedua orang tua untuk kebaikan anak-anaknya insyaallah akan tercipta anak yang sholih dan sholiha,” pungkasnya. (lai/irn)
Editor: Laidia Maryati