Kepala Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Husnul Maram, menekankan untuk mensinergikan program Kemenag dan BKMT (Badan Kontak Majelis Taklim) yakni moderasi beragama. Hal ini dikatakan saat memberikan sambutan dalam acara Pembukaan Rakerwil BKMT Jatim dan Launching Indonesia Menulis Al Qur’an di Gedung UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Sabtu kemarin.
Yang baru-baru ini terjadi di kabupaten Lumajang dan viral, ada seseorang yang menendang sesajen dari saudara agama Hindu. “Ini adalah salah satu contoh umat beragama yang kurang memahami cara hidup beragama,” ujarnya. Ia melanjutkan karena hal tersebut membuat Bupati Lumajang memerintahkan untuk mencari identitas orang tersebut.
Kanwil Kemenag Jatim pun bergerak cepat. Melalui Pembimas Hindu, Kepala kantor wilayah Kemenag Jatim memerintahkan untuk mencegah umat Hindu di Jawa Timur yang akan mendatangi Lumajang. “Alhamdulillah dengan komunikasi yang baik, akhirnya saudara kita umat Hindu nurut dan tidak jadi ke sana,” imbuhnya.
Dari kejadian tersebut, pria asal kota Pudak ini sangat berharap kepada BKMT untuk terus bersama memberikan edukasi kepada masyarakat tentang arti penting tentang pemahaman moderasi beragama.
Selain itu Kakanwil Kemenag Jatim juga berpesan kepada BKMT untuk mengambil peran memanfaatkan teknologi informasi untuk berdakwah. “Yang lagi trending saat ini di masyarakat adalah sosial media tiktok pergunakan sebaik mungkin untuk menyentuh dakwah di berbagai kalangan masyarakat,” imbuhnya.
Ia menambahkan supaya seluruh Ketua BKMT dibantu pengurus untuk terus menggali potensi anggota. “Yang gemar menulis di dorong untuk menulis, yang gemar berdakwah gunakan potensi itu untuk meningkatkan kualitas mutu dakwah BKMT Jawa Timur dan potensi yang lain,” jelasnya.
Ketua wilayah BKMT Jatim, Siti Asiyah, menyambut baik masukan dari Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur mengenai moderasi beragama. Mantan dai cilik ini sepakat dengan pesan bapak Kakanwil terkait peran BKMT untuk ikut serta mengedukasi jemaah majelis taklim akan arti penting moderasi beragama.
“Katena memang BKMT selama ini selalu berdakwah dengan menekankan pada prinsip Islam rahmatan lil alamin, Islam yang menyejukkan, Islam yang damai dan mendamaikan sebagaimana yang telah di ajarkan oleh Rasulullah SAW,” jelasnya via WhatsApp, Ahad (16/01/2022).
BKMT adalah organisasi sosial kemasyarakatan yang bergerak dibidang dakwah. Tujuannya bagaimana memberdayakan dan meningkatkan kualitas majelis taklim. “Selalu berikhtiar membantu program pemerintah di bidang sosial keagamaan,” imbuhnya.
Dekan fakultas Psycologi UIN Sunan Ampel Surabaya ini menjelaskan beberapa program yang sudah dijalankan saat pandemi. “BKMT mengambil peran edukasi covid dan edukasi vaksin, selain itu juga peduli dengan saudara yang tertimpa bencana di beberapa daerah di Jawa Timur,” ujarnya.
Dalam sambutannya kemarin ia Mengungkapkan ada 4 kegiatan yang dilaksanakan, pertama dalam rangka Milad BKMT ke 41 pada 01 Januari 2022, kegiatan silaturahmi pertemuan berkala, rapat kerja wilayah BKMT Jatim dan Indonesia menulis Al-Qur’an yang merupakan program unggulan BKMT.
Menurutnya dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur sudah terbentuk 33 kepengurusan dan terakhir dilantik kabupaten Bondowoso. “Masih ada 5 kabupaten/kota yang belum terbentuk yakni kabupaten Mojokerto, kota Mojokerto, kabupaten Malang, kota Malang dan Kabupaten Sumenep,” jelas wanita yang juga seorang dokter ini.
Ia mengaku yang berkewajiban membina majelis taklim adalah Kementerian Agama, sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 29 tahun 2019 tentang Majelis Taklim. Oleh karena itu support dari Kemenag dan pemerintah daerah setempat untuk bersama mewujudkan masyarakat Indonesia yang sosial dan agamis.
Acara ini selain dihadiri oleh Kakanwil Kemenag Jatim beserta ibu, juga dihadiri beberapa Kakankemenag, termasuk dari kabupaten Tulungagung, Blitar dan Tuban, Rektor UIN Satu Tulungagung, Kabagkesra pemerintah daerah Tulungagung dan para tokoh masyarakat.
Kabag Kesra pemerintah daerah kabupaten Tulungagung, Sukarji membacakan sambutan Bupati setempat, Maryoto Bhirowo, memohon maaf karena tugas yang bersamaan. Ia mengajak semua yang hadir untuk mematuhi protokol kesehatan, dan berdoa semoga Allah segera mengangkat pandemi ini. Bupati sangat mengapresiasi kegiatan ini dan sangat berbahagia berada ditengah keluarga BKMT Jatim dan berharap giat ini akan membentuk mental pribadi generasi Qur’ani bagi anak-anak dan sebagai filter kelak mereka menempuh hidup.
Sementara itu, Plt. Kakankemenag Tulungagung, Mas’ud menyambut luar biasa.Giat ini sangat bermanfaat untuk masyarakat Tulungagung. “Diawali
Launching Indonesia Menulis Al Qur’an bagi siswa madrasah untuk meletakkan landasan nilai-nilai Al-Qur’an untuk mewujudkan bangsa yang cerdas,” ujarnya. Terakhir ia mengucapkan selamat rakerwil semoga menghasilkan sesuatu untuk kemaslahatan umat khususnya di Tulungagung. (lai/irn)
Editor: Laidia Maryati