Hal itu dikatakan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Prof. Hilman Latif, saat memberikan arahan secara daring pada kegiatan evaluasi kinerja peningkatan mutu pelayanan bagian umum dan BMN direktorat jenderal penyelenggaraan haji dan umrah, yang dilaksanakan di Atria hotel Malang, tanggal 16-18 Desember 2021.

Ia sangat mengapresiasi kegiatan ini. Mantan Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini akan menghidupkan lagi proses evaluasi kinerja di masing-masing lembaga, serta memberikan motivasi kepada seluruh pegawai di semua direktorat. “Saya ingin memberikan recognize dan pengakuan prestasi pegawai, untuk memberikan motivasi seluruh pegawai untuk bekerja lebih baik lagi, dengan diberi sertifikat,” ujarnya.

Ia menekankan untuk meningkatkan sistem kerja yang baik, dengan penilaian standard tertentu. “Kualitas pegawai ditingkatkan dengan pelatihan yang bisa meningkatkan kualitas dan ketrampilan pegawai, selain itu tidak ada sebuah organisasi yang sukses tanpa kekompakan pegawainya,” lanjutnya.
Pria enerjik ini ingin mendorong kinerja di PHU yang lebih baik dari tahun sebelumnya, prestasi baik output dan outcomenya harus seimbang.

Ia juga menyinggung masalah umrah masih cukup komplek, dengan pertimbangan adanya varian baru pandemi Covid-19 sehingga belum bisa melaksanakan umrah bulan Desember, tapi di rencanakan bulan Januari 2022, dengan jamaah sekitar 400 orang.

Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Nursyam, sebagai narasumber giat ini mengatakan, dalam setiap organisasi, evaluasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Ia menyinggung syarat bahagia di tempat kerja diantaranya harus mempunyai harapan, mempunyai keinginan dan tujuan, serta mempunyai kawan untuk berbagi.
“Tapi ingat, segala sesuatu kegiatan harus sesuai dengan prosedur, ASN Kemenag jangan gaptek,” pesannya.

Pada kesempatan itu pria asal Tuban Jawa Timur ini juga menyampaikan isu pelayanan haji yang akan ditarik dari Kemenag dan akan dikelola oleh swasta adalah hoax. “Ini bisa dilakukan survey ke masyarakat, apa puas dengan layanan Kemenag, dan sudah dibuktikan nilai indeks pelayanan haji sangat memuaskan, dan juga ditanya apa mau layanan haji dipindah ke swasta, Indonesia Tidak bisa disamakan dengan Brunei dan Singapura karena jumlah penduduknya aja beda,” sambungnya.
“Tidak berangkatnya haji 2 tahun terakhir ini mari kita jadikan evaluasi kinerja dan mempertahankan kinerja yang sudah memuaskan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Umum dan BMN Direktorat Jenderal Haji dan Umrah Kementerian Agama, Agus Syafik, menjelaskan tujuan dari kegiatan ini untuk mengevaluasi kinerja masing-masing satuan unit kerja dan menemukan solusi atau jalan keluar guna dijadikan acuan standar kinerja di tahun yang akan datang.

“Peserta berjumlah 60 orang terdiri dari peserta pusat sejumlah 40 orang peserta daerah sejumlah 20 orang termasuk dari Kanwil Kemenag Jatim, Kemenag Tuban, Mojokerto, Malang dan Batu, dengan narasumber dari ANRI, KPKNL Malang, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Protokoler dan Publik Speaking dari tenaga profesional, Nur Cita Qomariyah, Dosen Uinsa dan entertaint,” jelasnya, Jumat (17/12/2021).

Pria asal kota Soto ini berharap Dengan evaluasi seluruh pegawai dapat mengukur capaian kinerja serta mengetahui hambatan-hambatan pada masing-masing satuan unit kerja dalam satu tahun anggaran. (lai)

Editor: Laidia Maryati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *