Hal itu dikatakan oleh Kepala Subbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Nawawi, saat membuka acara “Optimalisasi Peran Kehumasan Kemenag Jatim” di hotel Luminor Surabaya, Senin kemarin.
Dihadapan para Pranata Humas dan Pelaksana Humas Kemenag se Jawa Timur, pria kalem ini mengaku selalu memantau tentang semua kegiatan Humas Kemenag se Jawa Timur.
“Karena terbatasnya tenaga kehumasan, kami berharap agar humas betul-betul berdaya optimal,” kata ia.
Menurutnya fungsi Humas antara lain mengkoordinasikan Kemenag dengan instansi terkait dan membranding kegiatan instansi. “Kegiatan sebagus apapun kalau tidak dibranding tidak akan bagus, Harus bisa memoles, kegiatan akan bersyiar kalau dibranding,” ulasnya.
Tugas humas di daerah selain acara yang bersifat koordinasi dengan instansi lain juga harus menguasai ilmu keprotokoleran.
“Untuk itu pada kegiatan ini supaya difokuskan pada giat protokoler,” lanjutnya.
Beliau mengutip pesan Menteri Agama, Kemenag sekarang yang terlihat lebih tua harus dirubah menjadi lebih muda. “Citra Kemenag harus ditata, kita bangun Kemenag yang lebih bagus dan lebih tertata.
Acara yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan narasumber yang sangat kompeten di bidangnya. Tentang keprotokolan di sampaikan oleh Kepala BPSDM Jatim, Aries Agung Pawai, mantan Kabiro Humas dan Protokol Pemprov Jatim. Dan yang kedua materi Public Speaking oleh MC Pemprov Jatim, Grace Mamahit. Tampak peserta mengikuti kegiatan ini dengan sangat antusias.
Sementara itu Kasubag Umum Kanwil Kemenag Jatim, Abdul Rofik, saat menutup acara berjanji akan memperjuangkan peralatan kebutuhan humas. “Kita terus mengupayakan pendekatan kepada para pimpinan untuk lebih memperhatikan apa yang dibutuhkan oleh rekan-rekan humas di daerah,” ujarnya, Selasa (19/10/2021). Pria kalem ini berharap semoga tahun 2022 ada alat kehumasan yang bisa diterima oleh semua rekan humas di daerah.
“Semoga tahun 2022 ada tambahan peralatan, ada dana yang dialokasikan secara khusus untuk humas,” kata ia.
Salah satu Pranata Humas dari Kemenag Tuban, Laidia Maryati, menyambut berita ini dengan suka cita. Ia mengungkapkan kebutuhan di masing-masing daerah mungkin berbeda.
“Contoh untuk kabupaten Tuban membutuhkan ponsel yang representatif dengan memory yang layak,” ungkapnya. Ia mengaku rata-rata humas didaerah mengerjakan mulai membuat rilis, memngambil gambar, wawancara, edit berita, share ke website, media online dan cetak hingga share media sosial instansi, semua dikerjakan satu orang. “Saat ini humas dituntut akrab dengan IT tapi kelengkapan IT masih belum terpenuhi. “Peralatan dan kuota masih gabung milik pribadi, semoga segera ada solusi,” pungkasnya. (lai/irn)
Editor: Laidia Maryati