Hal ini dikatakan dr. Aisyah Dahlan saat menyampaikan dalam materinya dalam acara webinar nasional yang diadakan oleh DWP Kementerian Agama, Kamis, (26/08/2021) secara virtual. Menurutnya, perempuan harus bisa mengelola pikiran dan perasaannya dengan baik untuk menjadi perempuan yang berdaya dan bahagia.
“Suami istri adalah soulmate, yang dapat melengkapi dan membuat pasangan menjadi pribadi yang lebih baik lagi, maka dalam berumah tangga harus bisa saling melengkapi layaknya sebuah puzzle,” jelasnya. Ia berpendapat biasanya pasangan serasi memiliki watak yang bertolak belakang untuk bisa mengisi kekosongan satu sama lain.
Komunikasi perempuan dan laki-laki, kata dr. Aisyah, sangat berbeda. Rata-rata komunikasi perempuan dalam sehari ialah 20.000 kata sedangkan laki-laki hanya 7.000 kata. Selain itu otak perempuan diciptakan sebagai manusia yang multitasking yakni bisa mengerjakan berbagai macam hal dalam satu waktu, sedangkan laki-laki hanya bisa fokus pada satu kegiatan saja. Jika sedang marah, sedih, gelisah maka ingatlah pada Tuhan maka hati lebih tenang dan pikiran lebih jernih agar tidak jatuh dalam depresi.
Giat yang bertajuk “Mengelola Pikiran & Perasaan Positif Untuk Menjadi Perempuan Berdaya dan Bahagia” ini dihadiri oleh dihadiri oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Ketua DWP Kemenag RI, Farikhah Nizar Ali, Penasehat DWP Kemenag RI, Eny Yaqut Cholil dan diikuti oleh 1000 lebih partisipan termasuk Pengurus DWP Kemenag Tuban.
Menag Yaqut dalam sambutannya mengatakan perempuan memiliki peran multifungsi sebagai diri sendiri, ibu, istri dan leadership yang lembut namun kuat. Untuk menjadi perempuan yang berdaya guna harus memiliki tata kelola pikiran yang baik sehingga bisa menghasilkan budaya modern yang maju dan bermartabat bagi bangsa dan negara.
“Semoga setelah acara webinar ini, muncul ide briliant untuk menjadikan Indonesia lebih maju,” pesan Menag.
Webinar yang diinisiasi oleh DWP Kemenag RI ini merupakan salah satu kegiatan Gebyar HUT RI ke 76. Tujuannya ialah untuk membantu perempuan membangun pikiran positif dan mengenal diri sendiri, serta dapat mengaplikasikan manajemen waktu yang efisien dan produktif agar menjadi perempuan yang mampu bersaing dan berdaya guna.
Sementara itu, Ketua DWP Kemenag Tuban, Isyatun Rodliyah Sahid, mewakili pengurus merasa senang bisa mengikuti acara yang sangat bermanfaat ini. “Wanita dan laki-laki diciptakan berbeda,
jadi wanita harus melaksanakan tugas dengan baik dan jangan pernah mengeluh,” kata ia.
Ia berpesan suami istri harus bisa saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Jika ada perbedaan pendapat harus dibicarakan dengan pikiran yang jernih dan perasaan yang positif. (lai/irn)
Editor: Laidia Maryati