Giat sosialisasi dan pembinaan perkawinan yang dirangkai dengan kegiatan khotmil Qur’an oleh para Penyuluh Honorer & Penyuluh Agana Islam Fungsional kecamatan Jenu yang bekerjasama dengan Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT). kegiatan ini dilaksanakan di Musholla Nurul Jadid, Socorejo, Jenu, Tuban, Jumat kemarin, (18/06/2021).

Khotmil Qur’an keliling dari masjid ke masjid atau musholla ini merupakan rangkaian kegiatan rutin yang telah disepakati oleh KUA dan BKMT kecamatan Jenu, yang digawangi oleh penyuluh ini telah berjalan sebanyak tiga kali. Tepatnya pada hari Jum’at kliwon tanggal 09 April 2021 telah dilangsungkan kegiatan perdana di masjid Rohmat, Bogang, Wadung, Jenu. Kemudian dilanjut di masjid Baiturrohman Terangrejo, Temaji, Jenu pada tanggal 07 Mei 2021 bertepatan pada bulan Romadhon dan ketiga kalinya ini dilaksanakan di Musholla Nurul Jadid Socorejo. 
Hadir pada kegiatan ini Kepala KUA, Ketua BKMT beserta pengurus, PAIF dan PAIH wilayah penyuluhan kecamatan Jenu, Takmir musholla bersama pengurus dan jamaah, Ketua Fatayat & Muslimat NU beserta Banomnya, tokoh masyarakat dan tokoh agama sekitar musholla Nurul Jadid yang jumlahnya sekitar 35 orang. 

Awalnya, kegiatan ini fokus kegiatan khataman saja, seiring dengan banyaknya jamaah yang berkonsultasi dan meminta supaya ada sedikit pencerahan, maka di pertemuan berikutnya diagendakan tidak hanya dalam bentuk khataman tapi juga bimbingan dan layanan konsultasi. 
Akhirnya, setelah pertemuan pertama tersebut, pada tanggal 04 April 2021 dilaunching satu program yang disebut dengan “One Day Service Pelayanan Bimbingan Keagamaan” sebagaimana yang disampaikan oleh kepala KUA Kec. Jenu di hadapan Kepala Kantor Kemenag kabupaten Tuban dan kepala Seksi Bimas Islam.

Kegiatan Khotmil Quran merupakan implementasi dari Keputusan Menteri Agama nomor 150/2013 tentang Gerakan Maghrib Mengaji dan Peraturan Bupati Tuban nomor 5/2018 tentang Gerakan Mengaji yang selain bertujuan untuk memakmurkan masjid/musholla juga untuk menumbuhkan  ghiroh atau semangat membaca, mempelajari dan menumbuhkan kecintaan kepada al-Qur’an itu sendiri. 

Kepala KUA Kecamatan Jenu, Ahmad Iswoyo, dalam pembinaannya menyampaikan bahwa semakin hari KUA semakin dituntut untuk mampu memberikan pelayanan dan bimbingan keagamaan kepada masyarakat lebih baik lagi. KUA tidak hanya melayani pernikahan saja. Ada 10 tusi KUA yang harus dijalankan termasuk bimbingan dan penerangan keagamaan. “Tugas KUA ke depan semakin berat, selain juga tentunya insya Allah semakin berkah,” kata ia. 

KUA ke depan oleh Menteri Agama akan dijadikan sebagai pusat layanan keagamaan yang disebut dengan KUA PUSAKA. Dengan program revitalisasi KUA diharapkan dapat meningkatkan kualitas umat beragama, memperkuat peran KUA dalam mengelola kehidupan keberagamaan, memperkuat program layanan keagamaan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan KUA. “Jadi mohon doanya dan mari kita dukung bersama,” lanjut pria asal Gresik ini.

Sementara itu, saat di tanya mengenai kegiatan ini, salah satu jamaah dari ibu-ibu yang bernama Ummi Hanifah, mengatakan bahwa respon masyarakat atau jamaah sangat bagus dan antusias dengan kegiatan ini. Kata ibu yang juga pengurus Muslimat ini, kami dapat wawasan keagamaan baru dengan mengikuti kegiatan ini. “Kami sangat senang karena di samping mendapatkan ilmu kami juga dapat bersilaturrahmi dengan pejabat pemerintahan (Kemenag-red),” ucapnya.

Senada dengan ibu Ummi Hanifah, dari jamaah bapak-bapak yang diwakili oleh Mubin, beliau menyambut sangat baik kegiatan pembinaan keagamaan ini. Beliau bahkan berpesan supaya tidak hanya wilayah dusun Soco saja yang diberi pembinaan tapi juga dusun lain yang ada di desa Socorejo, seperti Karangdowo dan Borosoco, (kedua dusun ini merupakan nama dusun di wilayah desa Socorejo Jenu-red). Bahkan menurut beliau bila perlu kegiatan ini merata untuk seluruh masjid/musholla se kecamatan Jenu dengan merangkul pemerintahan desa juga.

Ditemui terpisah setelah kegiatan ini, Ustadz Manaf, Ketua Takmir mengatakan bahwa kegiatan yang diadakan oleh KUA kecamatan Jenu dan BKMT ini sungguh sangat bagus. Secara tidak langsung menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an semakin dalam. Beliau menambahkan, selain gerakan mengaji habis maghrib maupun One Day One Juz, sosialisasi dan pembinaan dari KUA ini sangat perlu bagi masyarakat, guna meminimalisir pernikahan dini dan perceraian yang akhir-akhir ini marak terjadi di sekitar kita yang ujung-ujungnya anak yang menjadi korban. Respon dan sambutan yang sangat hangat serta penuh kekeluargaan dari warga Socorejo ini memberikan suntikan semangat dan menambah motivasi baru baik bagi pihak KUA dan para penyuluh maupun dari pihak BKMT kecamatan Jenu untuk mengembangkan program ini ke arah yang lebih bisa memberikan nilai manfaat lagi kepada masyarakat. Kegiatan khotmil Qur’an dan Pembinaan selesai sekitar pukul 10.35 wib, kemudian dilanjut dengan sesi tanya jawab dengan jamaah dan diakhiri ramah tamah. (ais)

Editor Laidia Maryati

KUA dan Penyuluh Agama Islam Genjot Pelayanan Bimbingan Keagamaan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *