Ketua DWP Kemenag Tuban dan Pengurus mengikuti webinar secara virtual “Sosialisasi tentang Pendidikan Daring dari Segi Positif dan Negatif bagi Orang Tua dan Siswa”, yang diselenggarakan oleh DWP Kabupaten Tuban, dengan narasumber Dr. Rita Yuliastuti, M.Si, Kamis (03/06/2021). Selain Pengurus DWP Kemenag Tuban, ikut hadir Ketua DWP Kabupaten, seluruh DWP instansi terkait dan DWP kecamatan se-kabupaten Tuban.

Menurut narasumber, Dr. Rita Yuliastuti, M.Si, pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara online yang menggunakan fasilitas-fasilitas seperti laptop, handphone dan jaringan internet. Sehingga Pembelajaran dapat dilakukan di tempat dan waktu yang berbeda Secara geografis melalui aplikasi aplikasi pembelajaran.

“Menteri Pendidikan dan kebudayaan mengeluarkan surat edaran proses pembelajaran dilaksanakan di rumah secara daring,” ujarnya. Pembelajaran daring ini bisa menggunakan zoom meeting, google meet, google classroom dan youtube, yang mempunyai kelebihan dan kekurangan.

“Kelebihan pembelajaran daring diantaranya pemanfaatan ruang dan waktu lebih fleksibel, bisa diakses lewat internet, siswa dilatih untuk lebih menguasai teknologi informasi dan komunikasi serta menumbuhkan kesadaran bahwa gawai bisa digunakan untuk hal yang lebih produktif dan mencerdaskan,” imbuhnya.

Wanita paruh baya ini juga menyebutkan kekurangan pembelajaran daring diantaranya keterbatasan teknologi berupa fasilitas jaringan internet, gawai dan buku internet, sinyal internet yang seringkali macet tidak bisa tersambung, tidak semua siswa mempunyai HP Android untuk pembelajaran daring, sekolah belum memiliki program yang baik untuk sistem pembelajaran daring.
“Untuk Guru ada yang belum bisa melaksanakan pembelajaran daring, aksesbilitas secara daring dan tatap muka berbeda,” jelasnya.
Sehingga sering terjadi kesalahan informasi antara guru dan siswa. Selain itu tidak semua orang tua bisa mendampingi pembelajaran daring anaknya

Beliau juga menyinggung dampak pembelajaran daring bagi orang tua, dari siswa PAUD sanpai SMA. Ada dampak positif, yakni orang tua tidak terlalu cemas untuk anaknya akan terpapar covid, orang tua menjadi lebih dekat dengan anak, orang tua lebih banyak belajar dan mengetahui perkembangan anaknya. Selain itu orang tua akan terpaksa belajar menggunakan TIK untuk membantu anaknya.

“Sedangkan dampak negatifnya, tidak lengkapnya perlengkapan orang tua dan jaringan internet yang sering tidak ada sinyal membuat stress orang tua,” jelas ia. Selain itu orang tua akan sulit mengarahkan anaknya untuk fokus belajar, sebagian besar tugas siswa dikerjakan orang tua bukan anaknya dan bisa menyita waktu orang tua, pekerjaan lain menjadi terbengkalai karena harus menemani pembelajaran daring.

Sementara itu, Ketua DWP Kemenag Tuban, Isyatun Rodliyah Sahid, usai mengikuti webinar berharap dengan diadakannya webinar bisa memberikan gambaran khususnya orang tua dalam mendapingi anak-anak untuk sekolah atau belajar secara daring dengan segala permasalahan yang ada.
“Semoga pandemi yang sudah mengubah dan mengganggu semua sektor kehidupan, khususnya kegiatan pendidikan ini segera berlalu dan kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan seperti dulu lagi,” harapnya.
Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada pengurus yang hadir dalam webinar secara virtual. “Kepada ibu Qosim, ibu Badrus, ibu Laidia Maryati, ibu Umi Cholifah, ibu Chalimatul Maghfirah, ibu Anwar dan ibu Iswoyo, saya ucapkan terimakasih sudah meluangkan waktunya mengikuti webinar ini,” pungkasnya. (lai/irn)

Editor Laidia Maryati

Pengurus DWP Kemenag Tuban Ikuti Webinar Pendidikan Daring dari Segi Positif dan Negatif bagi Orang Tua dan Siswa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *