Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia, menutup perayaan Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili, di TTID Kwan Sing Bio Tuban, Ahad (28/02/2021). Hadir juga dalam giat ini Dirjen Bimas Budha, Kapus Bimdik Khonghucu, Kakanwil Kemenag Prov. Jatim beserta tim, seluruh Pejabat dilingkungan Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Pengurus Klenteng dan berbagai Pengurus Organisasi Keagamaan dan Kemasyarakatan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia, Nizar Ali, berpesan agar Tri Darma yang ada di TITD ini dijaga dan dilestarikan. “Karena satu rumah ibadat dipakai oleh tiga Agama yaitu Khonghucu, Budha dan Agama Tao,” ujarnya.
Untuk itu penting menerapkan Moderasi Beragama. Pertama komitmen kebangsaan yang selalu mengacu pada konstitusi, kedua toleransi sesama umat beragama, ketiga anti kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan dan yang keempat menerima tradisi yang sudah ada.
“Karena agama bukan aspirasi tapi agama adalah sebagai inspirasi,” imbuh beliau.

Ia menambahkan, jika ada yang tidak menerima tradisi imlek maka bukan orang yang moderat tetapi radikal. “Agar menjadi lebih baik maka memelihara tradisi yang sudah ada dan menciptakan tradisi yang lebih baik lagi,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Ahmad Zayadi berharap kedatangan Sekjen di klenteng Kwan Sing Bio bisa memperkuat semangat kerukunan dan kedamaian di antara para pemeluk agama di Tuban pada umumnya, dan khususnya pada Klenteng TITD Kwan Sing Bio.

Beliau menuturkan momen Imlek pada tahun ini menjadi spesial karena pada saat ini bangsa Indonesia, dan juga seluruh masyarakat dunia, tengah mengalami cobaan pandemi Covid 19. Oleh karena itu pada acara yang khidmat ini tersemat doa dan harapan semoga pandemi ini segera berlalu.

Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Rohaniwan/Pengurus Pusat MATAKIN, Xs. (baca: haksu) Budi Santoso Tanuwibowo, dalam Perayaan Hari Raya Imlek 2572 Kongzili tingkat nasional pada tanggal 14 Februari 2021, bahwa tema perayaan Imlek pada tahun ini adalah “Bahaya dari Ujian Thian Bisa Diatasi, Tapi Bahaya yang Dibuat Sendiri seperti Kebodohan dan Kecerobohan Sulit Diatasi”.

Acara juga dilanjutkan dengan memberikan santunan kepada Panti Asuhan dan Rumah Yatim Piatu, SLB dan Pondok Pesantren. (bas)

Editor Laidia Maryati

Sekretaris Jenderal Kemenag RI, Nizar Ali

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *