Bertempat di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, diselenggarakan giat Bimbingan Teknis Asesmen Nasional (AN), Asesmen Kompetisi Minimum (AKM) dan Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) Madrasah bagi Guru MI, MTs dan MA se-kabupaten Tuban, Selasa, (02/02/2021). Acara dihadiri oleh Kakankemenag Tuban, Plt. Kasi Penma, dan guru sebanyak 35 orang, dengan narasumber Ulfa Hayati Muzayanah.

Dalam arahannya Kakankemenag Tuban, Sahid, menyampaikan
pembelajaran tatap muka di kabupaten Tuban masih belum diperbolehkan. “Ada salah satu SMA di kabupaten Tuban yang menyelenggarakan tatap muka dan dibubarkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pemerintah terus berusaha memberikan inovasi yang terbaik. “Sebagai pengganti ujian nasional adalah asesmen,” ujarnya.
Pria asli Gresik ini berpesan, peserta wajib mendesiminasikan ilmu yang di peroleh nanti ke daerah, karena tidak semua guru bisa mengikuti kegiatan ini.
“Guru harus mau diajak maju, jangan ogah-ogahan, harus berpikir bagaimana anak memiliki karakter dan bagaimana kita bisa memberikan kontribusi pemikiran kepada Pemerintah,” ulasnya.
Melalui AKM bisa memetakan madrasah berdasarkan kompetensi minimum yang harus dipersiapkan.

Sementara itu, Hadi Sarjono, Plt. Kasi Penma mengungkapkan giat ini supaya tetap mengedepankan protokol kesehatan dengan menerapkan 3 M. Selain itu giat ini bertujuan meningkatkan mutu pembelajaran dan merangsang perolehan informasi sebagai penunjang pembelajaran.
Diterapkannya kebijakan ini merupakan penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan dan peningkatan sistem evaluasi pendidikan. Giat ini dilaksanakan selama 4 hari dengan jumlah total peserta 185 orang yang terdiri dari 4 gelombang. (lai/irn)

Editor Laidia Maryati

Pengarahan Kakankemenag Tuban dalam giat Giat Bimtek Asesmen Nasional, Asesmen Kompetisi Minimum dan Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia bagi Guru MI, MTs dan MA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *