Dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke 75 tahun 2021, Kementerian Agama Kabupaten Tuban mengadakan giat Pembinaan ASN oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Senin (21/12/2020), di Pendopo Krido Manunggal. Turut hadir dalam giat ini Bupati Tuban, Kakankemenag, Kasubbag TU, Kasi, Penyelenggara Syariah, Pengawas Madrasah/PAIS, Kepala MAN, MTsN, MIN,
Kepala KUA, Ketua Pokjaluh, Ketua Forum Guru DPK, Perencana, Pranata Humas, Koordinator dan Bendahara dengan total undangan 120 orang.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Ahmad Zayadi dalam pembinaannya mengingatkan semua yang hadir sebagai aparatur sipil negara adalah orang-orang terpilih untuk melayani masyarakat beragama. “Dimana pun kita berada kita adalah aktor Kemenag dan harus mempresentasikan sebagai wakil Kementerian Agama,” ujarnya. Menurutnya sekali menjadi orang Kemenag orang akan mengenali sebagai wakil Kemenag. “Saya berharap keberadaan kita di Kementerian Agama bisa menjadi Uswatun Hasanah bagi masyarakat. Jangan pernah lepaskan identitas diri bahwa kita adalah orang Kementerian Agama.
Menurut pria jebolan S3 Kanada ini inovasi adalah suatu keharusan bagi ASN. Dinamika terjadi dalam layanan birokrasi, jangan sampai kalah dengan layanan rumah makan Padang sambungnya di sambut gelak yang hadir. “Tidak ada sesuatu di dunia yang kekal. Semua mengalami perubahan. Dulu Masyarakat bisa puas dengan layanan yang cepat. Hari ini tidak lagi, harus ditambah cepat dan efisien. Dan akan berubah lagi dengan tambahan tingkat akurasi yang tinggi. Ia mencontohkan dibalik pandemi ini ada suatu lompatan dalam literasi penggunaan tehnologi, yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Ia menyebut Kementerian Agama mendapatkan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) tiga tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan dengan jumlah satker terbesar dari semua Kementerian, sekitar 5000 satker.
Beliau menggaris bawahi inti dari semua adalah pelayanan aparatur sipil negara yang profesional dan cekatan.

Ia juga mengajak semua ASN untuk membangun ekosistem yang bersih melayani, memberikan layanan publik yang ramah. KUA menjadi ekosistem bawah yang ramah melayani, responsif terhadap tuntutan masyarakat dan responsif terhadap perubahan teknologi, semoga akses semakin terbuka. Kepala KUA harus mampu menciptakan iklim kerja yang harmony, kekuatan hari ini ada pada kerja sama, kolaborasi kerjasama bukan kerja individu. Beliau juga menyinggung soal pendidikan. Proyeksi pendidikan kita kedepan bertumpu pada akhlak dan karakter (karakter moral dan kinerja), kompetensi (berfikir kritis, kreatif, yang tunduk dan patuh), literasi (keterbukaan wawasan kita).

Sementara itu, Bupati Tuban, H. Fathul Huda, dalam sambutannya sangat mengapresiasi Kementerian Agama Kabupaten Tuban karena sudah kerja sama dengan Pemerintah Daerah dengan sangat baik. “Kemenag mengantarkan MTQ Jawa Timur sebagai juara umum dan mengantarkan juara Nasional cabang Tilawah,” ujarnya.
Bupati Tuban ke 52 ini mengatakan kesuksesan dari kepemimpinan adalah ketaatan. Bagaimana mengkondisikan ketaatan? “Barangsiapa yang taat kepada Allah maka akan takut kepadanya,” jelasnya. Jika masih banyak hambatan harus segera koreksi diri, kenapa masih banyak hambatan, wajib diteliti sejauh mana kita berkomunikasi dengan Allah dan ridlo atas ketetapan Allah. “Sudahkah mengakui Allah sebagai dzat yang paling besar dan kita tidak ada apa-apanya. Maka sifat tawadzuk lah yang diperlukan. Barangsiapa yang tawadzuk maka derajatnya akan diangkat oleh Allah,” ujarnya. Diakhir sambutannya beliau meminta maaf kepada semua yang hadir, jika selama 10 tahun banyak kekurangan dan mengucapkan terimakasih kepada Kemenag atas bantuan dan kerja sama yang baik untuk bersama membangun Tuban.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Sahid, mengucapkan terimakasih kepada Bupati dan Pemerintah Daerah, yang sudah banyak membantu program-program Kemenag.

“Terimakasih, hampir setiap tahun minimal dua kali Kemenag Tuban menempati pendopo untuk giat Kemenag dengan gratis,”ujarnya. Menurut Sahid, selama Pemerintahan H. Fathul Huda, Tuban yang dulu dikenal dengan sebutan kota tuak menjadi kota santri dengan slogan Tuban Bumi Wali The Spirit of Harmony.

Pria dari kota Pudak ini menyebutkan bantuan Pemda Tuban diantaranya bantuan tanah seribu meter untuk KUA Parengan, bantuan masjid, Pesantren, TPQ, insentif guru TPQ, bantuan MTQ, bantuan untuk para hufadz, program nikah massal dam itsbat nikah massal.
Sahid juga menyebut ZIS (Zakat, Infaq dan Shodaqoh) dari ASN Kemenag Tuban sekitar 500 juta setiap tahunnya. Dan saat ini BAZNAS Kabupaten Tuban menempati posisi urutan pertama di Jawa Timur yang mencapai 14,5 milyard, dari sebelumnya urutan ke 34.

Ia juga mengatakan banyak tempat bersejarah di kabupaten Tuban diantaranya makam Sunan Bonang, Syech Maulana Ibrahim Assamarqandi, Sunan Bejagung, Sunan Gesing, Syech Subakir, makam KH. Ali Mansur Sidiq (pencipta sholawat badar), makam Ronggolawe dan ada Klenteng Kwan sing bio.

Peserta giat ini diwajibkan mematuhi protokol kesehatan, menjaga jarak dan tetap memakai masker (panitia menyediakan masker), dan membawa hand sanitizer sendiri-sendiri. (lai/irn)

Editor Laidia Maryati

Kakanwil dan Bupati Tuban Bina ASN Kemenag Tuban

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *