Menurut Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si, salah seorang Guru Besar Uinsa Surabaya, secara individual ada 3 macam tipe manusia di dalam masyarakat. Pertama, ordinary people yaitu manusia biasa yang selalu berupaya membentuk jaringan sosial, kedua exeptional actor atau great individual yaitu orang-orang luar biasa yang mampu merubah dunia. Hal itu di sampaikan saat memberikan materi dihadapan peserta Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Angkatan III, Senin sore, (14/12/2020), di hall Mina, Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Menurut pria yang mirip dengan aktor Ray Sahetapy ini, ada empat prinsip kesuksesan pemimpin, pertama pemimpin yang memahami kekuatan dan kelemahan dirinya dalam perspektif mawas diri. Kedua balance, yaitu pemimpin yang memiliki kemampuan melihat realitas dari berbagai sudut pandang. Ketiga adalah true self confidence, pemimpin yang bisa menerima dirinya apa adanya tanpa keluh kesah.
“Genuin humility, pemimpin yang tetap sadar diri walaupun ia mengalami kesuksesan setinggi apapun. Ini yang harus diterapkan pada seorang pembimbing manasik haji yang notabene merupakan pemimpin jemaah manasik,” jelasnya.
Ditanya penulis usai memberikan materi, tentang bagaimana pembimbing yang cocok atau ideal untuk jemaah haji Indonesia yang heterogen, berbeda sosial, kultur dan umurnya, Ali Maschan Moesa mengatakan pemimpin itu harus sehat, mumpuni keilmuan dan skilnya, ilmu umum dan agamanya.
“Menjadi tugas Kementerian Agama untuk memberikan paling tidak sikap, pendapat-pendapat, unsur utama yang menjadikan penengah perbedaan pendapat,” harapnya.
Menurut pria kelahiran Tulungagung itu masalah yang kecil perbedaan tidak perlu dibesar-besarkan. Ia mencontohkan tentang tata cara melempar jumrah yang berbeda tapi bagaimana hakekat dari melempar jumrah itu sendiri.
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain untuk diarahkan mencapai tujuan tertentu. Ditegaskan bahwa tugas utama dari pemimpin adalah untuk mewujudkan rahmatan lil alamin.
Sebagai informasi kegiatan ini merupakan hasil kerjasama Kanwil Kemenag Jatim dengan Uinsa Surabaya melalui Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Peserta Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Angkatan III ini berjumlah 100 orang dan dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok menyaksikan secara virtual dan satu kelompok lainnya secara luring. Karena masih suasana pandemi, Panitia menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, membawa swab negatif, tidak bergerombol dan tidak ada foto bersama. (lai/irn)
Editor Laidia Maryati