Bertempat di rumah salah satu anggota jama’ah Majelis Nurin Nuha desa Suwalan, berlangsung kegiatan rutin pengajian selapanan ibu-ibu. Hadir dalam kegiatan itu sekitar 50 orang anggota jama’ah memenuhi rumah ibu Sri atau mbak Prima, salah satu anggota Fatayat NU desa Suwalan. Mereka melaksanakan pengajian rutin anjangsana setiap satu bulan sekali dengan cara bergantian dari satu rumah anggota ke rumah berikutnya. Pengajian rutin yang sudah berlangsung sejak tahun 2011 ini dibina oleh Ustadzah Nurul Hidayati, salah satu Penyuluh Agama Non PNS KUA Kecamatan Jenu.
Hujan yang mengguyur hampir di seluruh wilayah Jenu sejak sore sampai malam itu tidak menyurutkan langkah satu jengkalpun dari jama’ah anggota Fatayat desa Suwalan untuk menghadiri pengajian rutin tersebut, apalagi saat itu pengajian diisi oleh seorang mubalighoh yang sudah cukup memiliki nama di wilayah Jenu. Setiap pengajian yang diisi oleh Ustadzah Nurul ini, begitu beliau sering dipanggil, hampir pasti menyedot perhatian para jama’ah untuk datang hingga rumah bu Sri yang berada tidak jauh dari sekolah Taman Kanak-kanak ini penuh dengan jama’ah ibu-ibu bahkan anak-anak sampai ke pintu masuk.
Hadir juga pada pengajian Majelis Ta’lim binaan Ustadzah Nurul Hidayati ini bapak Akhmat Iswoyo Kepala KUA Kec. Jenu yang diundang beliau. Kunjungan silaturrahmi kepala KUA ini adalah yang pertama kalinya bagi binaan penyuluh agama Islam non PNS sejak beliau mutasi ke KUA Kec. Jenu sekitar tiga minggu yang lalu.
Di kesempatan perdana ini, kepala KUA berkunjung ke Majelis Ta’lim Nurin Nuha dalam rangka shilaturrahmi dan ta’aruf kepada jama’ah. Selain memperkenalkan diri bahwa beliau terhitung mulai tanggal 05 Nopember 2020 mendapat tugas memimpin KUA Jenu beliau juga menjelaskan tentang pentingnya kepatuhan pada protokol kesehatan. “Karena saat ini kita masih dalam masa pandemi COVID-19, maka kita harus terus bersabar dengan cara tetap disiplin 3 M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan memakai sabun). Jadilah contoh bagi masyarakat di lingkungan kita,” kata pria kelahiran Sidayu Gresik ini.
Dalam pembinaannya, beliau juga tidak lupa mensosialisasikan tentang Peraturan Menteri Agama nomor 29 tahun 2019. Iswoyo menyampaikan bahwa Majelis Taklim ini harus tetap istiqomah dan dilestarikan, karena lewat Majelis Ta’lim seperti inilah kita bisa ikut berkontribusi kepada bangsa ini. Fungsi Majelis Taklim ini cukup banyak, sambungnya, di antaranya adalah sebagai forum silaturrahmi, konsultasi dan syiar agama, pendidikan, bahkan pemberdayaan ekonomi umat. Semua ini adalah dalam rangka menjaga kebersamaan, persaudaraan, serta sebagai kontrol sosial yang bertujuan untuk memperkokoh nasionalisme, kesatuan dan ketahanan bangsa.
Ketua Majelis taklim ketika ditanya tentang pendapat dan kesan jama’ah atas kunjungan Kepala KUA, Ibu Nikmatul Chayati, salah satu jamaah mengungkapkan terima kasih tak terhingga dan rasa senang luar biasa. “Ya, pokoknya jama’ah senang sekali bapak Kepala KUA kerso rawuh, sebab baru kali ini ada kunjungan dari KUA di majelis ini,” tutur anggota Fatayat NU Kec. Jenu ini.
Ustadah Nurul Hidayati ketika ditanya terpisah juga menyampaikan kesan serupa, beliau cukup senang karena kehadiran kepala KUA akan memberikan tambahan semangat dan motivasi bagi jama’ah. “Insya Allah dengan silaturrahmi dari kepala KUA akan semakin menambah semangat dan motivasi bagi jama’ah, apalagi beliau tadi juga memang memberi support terhadap kegiatan semacam ini, pungkas salah satu anggota GST (Graha Sakinah Tuban) PC Fatayat ini”.
Kegiatan selesai sekitar pukul 20.28 wib, lalu ditutup do’a dilanjut dengan makan malam dan tidak lupa sesi foto bersama. (ais)
Editor: Laidia Maryati