Madrasah Ramah Anak (MRA) memang sedang digalakkan oleh Pemerintah Indonesia. Hal ini dimaksutkan untuk pendidikan karakter peserta didik. Karakter anak dimanapun pasti berbeda-beda. Ada yang sabar, baik, arogan, suka marah, emosional tidak terkontrol, penyayang, pemaaf dan sebagainya. Namun disekolah atau madrasah diharapkan semua anak solih dan solihah. Karena pada hakekatnya semua anak itu baik. Tidak ada anak yang nakal. Mereka nakal, pemarah, arogan, tidak sabaran, karena pengaruh lingkungan.
MTsN 1 Tuban telah mendapat penghargaan Madrasah Ramah Anak pada tanggal 23 Juli 2019 dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise di Makasar. Maka MTsN 5 Jember ingin mendapat informasi dan ilmu tentang MRA dari madrasah beradiwiyata nasional ini.
Kepala MTsN 1, Tasmo, sangat bangga menerima kedatangan keluarga besar MTsN 5 Jember, Sabtu (28/11).
“Pada madrasah ramah anak tidak ada istilah poin negatif (siapa yang melakukan kesalahan dikenakan sanksi), melainkan poin positif (siapa yang melakukan kebaikan akan diberi poin/nilai),” jelas pria nomer satu di MTsN 1 Tuban itu.
“Syaratnya mau, mampu, maju,” imbuh ketua MRA MTsN 1, Sinuk Sukarsini.
Memang, yang terpenting dalam melakukan segala sesuatu adalah mau. Bila tidak ada kemauan bagaimana dapat melakukannya. Kemudian mampu, yaitu mampu melakukan apa yang diharapkan pada MRA. Dan yang terakhir maju, maju menjadi madrasah ramah anak.
Pada kesempatan ini, Kepala MTsN 5 Jember mengucapkan banyak terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh MTsN 1 Tuban.
Turut hadir pada acara ini, ketua komite MTsN 1 Tuban. (Susi)

Editor: Laidia Maryati

Study Banding MRA MTsN 5 Jember di MTsN 1 Tuban

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *