Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, di dampingi Plt. Kasi Penma, Hadi Sarjono dan Pengawas Madrasah terkait, lakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) serta Pembinaan kepada Madrasah Aliyah Program Ketrampilan, sekaligus juga mengadakan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKPM) Kamis kemarin (26/11/2020) di tiga tempat MAN 2 Tuban, MA Matholi’ul Falah, Simo, Soko dan MA Al-Hidayah Singgahan.

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jatim, Samsuri, dalam sambutannya mengatakan kedatangannya untuk memantau pelaksanaan program ketrampilan pada beberapa Madrasah Aliyah di Kabupaten Tuban.

“Sudah sejauh mana Madrasah melaksanakan program tersebut,” ujarnya.

Madrasah keterampilan ini merupakan ikhtiar pemerintah untuk membekali kecakapan hidup (life skill) para lulusan madrasah agar siap memasuki dunia kerja.
Program madrasah keterampilan ini didukung oleh Peraturan Menteri Agama RI Nomor 60 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah. Madrasah keterampilan merupakan prototipe madrasah aliyah yang mengembangkan keunggulan kompetitif di bidang keterampilan atau kecakapan hidup.

Ia juga menuturkan pandemi Covid-19 berdampak pada semua faktor termasuk pendidikan. Covid-19 datang secara tiba-tiba dan mengharuskan siswa belajar di rumah. Untuk itu guru dituntut untuk berinovasi terus melakukan pelayanan dengan tatanan baru.

“Terkait dengan pembelajaran terbatas mengacu pada SKB 4 Menteri yang menyatakan pembelajaran tatap muka mulai dilaksanakan bulan Januari 2020,” jelasnya.

Hal ini tidak diatur lagi berdasarkan zonasi, mengharuskan madrasah untuk melaksanakan pembelajaran dengan tatap muka. Maka guru harus terus berinovasi dan beraktifitas dengan panduan protokol kesehatan yang ketat.
Di dalam pandemi pendidik harus bisa melakukan pendidikan sesuai karakteristik anak. Harus bisa memetakan siswa atau tressing.

“Ada siswa yang terbiasa dengan sistem daring dan tetap berprestasi. Ada anak yang sudah stres tidak bisa mengikuti pembelajaran secara daring. Nah inilah yang harus diprioritaskan dilaksanakan pembelajaran tatap muka,” imbuhnya.

Menurut mantan Kakankemenag Bojonegoro ini, menyongsong pembelajaran tatap muka Januari nanti harus mengikuti panduan dari gugas covid setempat, Pemerintah Daerah, Kemenag dan atas Persetujuann orang tua. Syaratnya ada tim gugas covid di madrasah, ada protokol kesehatan dari rumah ke sekolah dan dari sekolah ke rumah, ada surat keterangan bebas covid, dan bagaimana model pemberangkatan ke sekolah.

Sementara itu Kakankemenag Tuban, Sahid, ditemui terpisah mengatakan terkait pembinaan, ia bersyukur agar para guru bisa mendapatkan informasi yang update. “Supaya paham akan tugasnya dan selalu berinovasi,” ujarnya.

Selain itu untuk menjawab tantangan zaman di dunia usaha, madrasah keterampilan merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam menyiapkan generasi bangsa sebagai wirausahawan yang mandiri, kreatif, dan religius. Semoga generasi-generasi ini bisa memberikan kontribusi dalam pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinan, serta berkontribusi pada peningkatan ekonomi di Indonesia. (lai/irn)

Kabid Penma Kemenag Jatim Pantau Program Ketrampilan MA di Tuban

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *