Kehadiran Tim Monitoring Pembelajaran E-learning dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur disambut hangat oleh Kepala MTsN 1 Tuban, Tasmo siang ini, Selasa (22/09). Tim monitoring yang berjumlah 2 orang dengan didampingi Sulikan, Staf Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Tuban dijamu di ruang Kepala Madrasah.
Dengan datangnya tim monitoring pembelajaran E-learning di MTsN 1 ini, Tasmo berharap bisa membantu menjelaskan masalah yang banyak dialami guru maupun peserta didik dalam menggunakan aplikasi E- Learning dari Kemenag ini.
“Sudah sekitar dua bulan kami menggunakan E-learning untuk pembelajaran namun ada beberapa kendala didalamnya, diantaranya lambat. Setiap guru atau peserta didik yang ingin mengakses sesuatu harus sabar menunggu loading yang lama. Mayoritas itulah keleh mereka,” ujarnya.
E learning adalah sebuah aplikasi yang dipakai MTsN 1 untuk pembelajaran dimasa pandemi Covid-19. Karena saat ini kita tidak bisa melaksanakan pembelajaran dengan cara tatap muka, maka untuk mempermudah penyampaian materi secara on line dan pengelolaan penilaian, presensi siswa dan sebagainya, digunakan aplikasi E-learning.
Tim monitoring turun ke madrasah memang ingin mengetahui kelemahan dan kelebihan dari aplikasi E-learning yang dipergunakan saat ini. Selain itu juga disampaikan berkaitan dengan program madrasah menuju transformasi digital yang bekerja sama dengan google diharapkan bisa menampung konten E-learning nantinya.
Pada kesempatan ini, Wakil Kepala Madrasah bidang kurikulum, Zaenul Wahid berharap ketika E-learning dipindah ke google, maka guru dan siswa tetap harus difasilitasi dengan fitur-fitur yang ada pada E learning.
“Kami mohon ketika E learning dipindahkan ke google, guru dan peserta didik masih tetap harus difasilitasi dengan fitur-fitur E-learning yang masih digunakan. Hal ini mengingat fitur-fitur pada E -learning sudah sesuai dengan KMA dan peserta didik sudah familiar,” terangnya. (Susi)
Editor: Laidia Maryati
