Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya resmi menutup kegiatan Diklat Jarak Jauh (DJJ) pada Kamis sore, (09/07/2020) secara daring.
Dalam sambutannya Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Moh. Thoha, berpesan kepada semua peserta untuk selalu menjunjung marwah Kementerian Agama.
“Pertama dalam sejarah Diklat Keprotokolan dilaksanakan secara jarak jauh, yang berbasis teknologi informasi dengan pembelajaran menggunakan e-learning,” ujarnya. Beliau berharap selesai mengikuti diklat supaya didokumentasikan dalam bentuk laporan untuk generasi yang akan datang.
“Kita kerja secara komplit.
Lakukan yang terbaik dengan hati untuk instansi, untuk mengangkat marwah dan martabat Kementerian Agama di antara instansi yang lain. Laksanakan tugas dengan baik dan implementasikan ilmu yang diterima dengan sepenuh jiwa,” imbuh pria jebolan Fakultas Adab, Uin Surabaya ini.
Sementara itu, salah satu peserta Diklat Jarak Jauh Keprotokolan dari Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Laidia Maryati, mengungkapkan rasa leganya.
“Alhamdulillah fase demi fase Diklat Jarak Jauh Keprotokolan sudah selesai. Banyak ilmu dan pengalaman yang kami dapat, baik dari materi yang disampaikan Widyaiswara, maupun dari diskusi sesama peserta,” tandasnya.
Wanita yang menjadi Pranata Humas sejak bulan April 2019 ini juga berharap semoga kedepan ada refresh acara seperti ini lagi tentang cara menulis yang baik, bisa berupa berita, menulis opini dan bahkan menulis buku.
Pelatihan dimulai tanggal 16 Juni sampai tanggal 9 Juli 2020, yang diikuti sekitar 60 orang se-Jatim. Peserta mendaftar melalui website PJJ. Ada kenaikan yang signifikan setelah diadakan post tes sore ini, dengan nilai rata-rata 80. Ada 10 materi yang disampaikan dalam Diklat Jarak Jauh Keprotokolan ini, yakni Building Learning Commitment, Dasar-dasar Keprotokolan, Etika Komunikasi dan Keprotokolan, Keprotokolan Tata Penghormatan, Keprotokolan Tata Tempat dan Tata Upacara, Manajemen Keprotokolan, Master of Ceremony, Pembangunan Bidang Agama, Pengaturan Tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Dengan pelatihan jarak jauh tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar mandiri peserta pelatihan, meningkatkan peran aktif peserta pelatihan dalam menyerap materi pembelajaran, dan meningkatkan kapasitas jumlah peserta didik yang dapat ditingkatkan secara kompetensinya dikarenakan dari segi anggaran untuk pelatihan menggunakan e-learning lebih efisien dan efektif, serta diharapkan lebih jauhnya lagi yang menjadi tujuan penyelenggaraan pelatihan adalah meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap pegawai untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional yang dilandasi kepribadian kode etik pegawai sesuai dengan kebutuhan Kementerian Agama. (lai)